SANI/RADAR DEPOK
SIMPATI: Perwakilan atau Duta SDIT Miftahul Ulum mengunjungi lokasi korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu. DEPOK – Sebagai bukti kepedulian SD Islam Terpadu Miftahul Ulum (SDIT MU) kepada korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pihak sekolah mengutus perwakilan atau duta sekolah untuk terbang kesana, beberapa waktu lalu. Kini dua guru yang diutus itu sudah kembali dengan membawa pengalaman ke peserta didik. Salah satu duta, Dede Suryadi menceritakan, perjalanan menuju Lombok yang memakan waktu kurang lebih 2 jam dapat dilalui dengan selamat. Tepat pukul 22.00 tiba di  Bandara Internasional Lombok. “Kami pun segera menuju Lombok Timur menggunakan mobil pribadi. Di sepanjang jalan menuju Lombok Timur terlihat pemandangan yang sunyi dan sepi. Padahal menurut penduduk sekitar biasanya ramai hingga tengah malam,” katanya kepada Radar Depok. Dede menuturkan, dikarenakan gempa yang mengguncang Lombok membuat penduduk dan wisatawan harus mengurungkan niat untuk berwisata ke lokasi tertentu. Gempa yang sudah hampir tiga pekan berjalan belum memberikan lampu hijau bagi mereka untuk bergerak bebas, karena gempa susulan masih terjadi. “Kami berdua bergerak mencari wilayah yang terkena gempa Lombok yang jauh dari bantuan. Pada Jumat pagi kami mulai menuju wilayah terparah yang terkena gempa. Disana kami melewati daerah Sembalun, Pemenang hingga kota Mataram, dimana daerah itu hampir semua korban dievakuasi dengan tenda,” tuturnya. Terdapat dua lokasi pengungsian yang didatangi duta SDIT MU, di Desa Pemenang dan Desa Bentek Dusun Kakong. Di sana, mereka memberikan donasi berupa uang tunai, makanan dan minuman, serta alat tulis. “Pemandangan di sana sungguh menyedihkan, semua rusak dan rata dengan tanah. Semoga apa yang sudah kami berikan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para korban,” tutup Dede. (san)