SANI/RADAR DEPOK
SEIRAMA: Salah satu tim penari tradisional menampilkan kebolehan di atas panggung saat Lomba Tari Tradisional (Tatra) dan Tari Saman di SMA Negeri 1 Depok. DEPOK – Menuju Milad ke-42 SMA Negeri 1 Depok yang jatuh pada November mendatang, pihak sekolah menggelar berbagai rangkaian lomba untuk memeriahkannya, salah satunya Lomba Tari Tradisional (Tatra) dan Tari Saman. Ketua Pelaksana,  Ahmad Farras mengatakan, sebanyak 18 tim tari bersaing dalam kompetisi yang diadakan setiap tahun tersebut. Peserta yang mengikuti lomba terdiri dari jenjang SMP dan SMA se-Jabodetabek. “Lomba yang kami adakan ini bernama ajang kreasi siswa-siswi (aksi). Yang kami inginkan bukan hanya siswa internal sekolah tapi juga diluar sekolah. Dan alhamdulillah antusias mereka yang ikut lomba tiap tahun meningkat,” kata Farras kepada Radar Depok. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rangkaian acara menuju Milad ke-42 SMAN 1 Depok sedikit berbeda. Biasanya perlombaan sudah dimulai sejak Januari-April, namun tahun ini pelaksanaan dimulai Agustus-November. “Kami ingin ada perubahan disini sesuai dengan tema tahun ini. Namun tidak meninggalkan tradisi sekolah. Perubahan yang paling signifikan adalah dengan penerapan teknologi di seluruh kegiatan atau ekstrakurikuler sekolah,” jelas Farras. Puncak acara Milad ke-42 SMAN 1 Depok akan dilaksanakan pada 17 November 2018. Nantinya seluruh ekstrakurikuler (ekskul) akan menampilkan kebolehannya masing-masing. Sementara itu, Pembina Ekskul Seni Tari, Ari Sumartani menuturkan, penetapan Tatra dan Tari Saman yang dijadikan mata lomba karena selain euforia peserta paling banyak di dua cabang tari tersebut. Sekaligus melestarikan kesenian tari asli Indonesia. “Menari tidak semua orang bisa, butuh tiga unsur yang ada di diri penari tersebut. Yakni Wiraga, wirama, wirasa. Dan untuk di tahun ini, semua sekoah yang tampil sudah memiliki ketiganya dan juga kreasi tarian yang baik,” tutup Ari. (san)