Senin, 22 Desember 2025

Ciptakan Insektisida Alami, Mahasiswa UI Manfaatkan Limbah Styrofoam dan Daun Pacar Kuku

- Kamis, 30 Agustus 2018 | 10:30 WIB
IST FOR RADARDEPOK
AMAN DIGUNAKAN: Tiga Mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA Universitas Indonesia sedang melakukan penelitian saat akan menciptakan insektisida alami dari limbah styrofoam dan daun pacar kuku. DEPOK – Insektisida hingga saat ini masih kerap digunakan untuk membunuh serangga oleh masyarakat. Padahal penggunaan bahan kimia tersebut cenderung berbahaya karena berpotensi mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Persoalan itu menjadi perhatian tiga mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Indonesia (UI). Mereka berhasil menciptakan insektisida baru dengan memanfaatkan limbah styrofoam dan bahan alami dari daun pacar kuku. “Insektisida ini diyakini aman bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan,” kata Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti kepada Radar Depok. Ketiga mahasiswa FMIPA UI tersebut terdiri dari Nadiatus Silmi, Shella Jeniferani Willyam, dan Redita Andini Ayundrisa. Penelitian mereka dibimbing oleh Dosen FMIPA UI, Dr. Ir. Antonius Herry Cahyana. Selaku ketua tim, Silmi mengungkapkan, insektisida merupakan produk yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya, kata dia, masih banyak insektisida yang mengandung senyawa organofosfat dan organoklorin. “Senyawa-senyawa tersebut termasuk ke dalam kelompok polutan organik persisten (POP) yang sulit terdegradasi dan bersifat toksik, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia. Maka dari itu, sangat diperlukan bahan aktif insektisida baru dari bahan alam yang tidak berbahaya,” ungkapnya. Berangkat dari masalah itu, mereka terinspirasi untuk memanfaatkan daun pacar kuku dan limbah styrofoam dalam reaksi pembuatan Insektisida tersebut. Metode itu jauh lebih sederhana karena tidak membutuhkan suhu dan tekanan tinggi serta pelarut organik berbahaya. Sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. “Hasil dari penelitian kami, insektisida alami ini terbukti dapat membunuh nyamuk dengan waktu kurang lebih 3 menit saja. Potensi dari inovasi kami ini dapat dikembangkan menjadi bahan aktif insektisida yang digunakan dalam bentuk sediaan losion, gel, atau spray,” terang Silmi. Silmi berharap hasil penelitian mereka mampu menekan masyarakat agar tidak menggunakan insektisida berbahaya dan menggantinya menjadi insektisida alami dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan. “Selain itu dengan temuan ini juga bisa mengurangi sampah styrofoam yang ada di Indonesia, karena pemanfaatan limbah secara langsung ini,” tutup Silmi. (san)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X