SANI/RADAR DEPOK
PRAKTEK LAPANGAN: Civitas Program Pendidikan Vokasi UI bersama kepala dan guru berfoto bersama saat kegiatan Aksi Peduli Ramah Anak di SDN Anyelir 1 dalam rangka memperkenalkan bahasa Jawa kepada siswa.
DEPOK – Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meyelenggarakan kegiatan Aksi Peduli Ramah Anak di SDN Anyelir 1. Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengenalkan siswa kebudayaan Indonesia khususnya bahasa Jawa.
Dosen Vokasi UI, Priyanto mengatakan, kegiatan ini didasari atas keprihatinan terhadap bahasa jawa yang dianggap terancam punah akibat mobilitas penduduk yang kian berpindah-berpindah. Sehingga menyulitkan anak-anak untuk belajar bahasa tersebut dari penutur Jawa.
“Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menstimulasi anak-anak dari orang tua penutur Jawa untuk tetap dapat mengerti dan bisa berkomunikasi menggunakan bahasa daerah. Minimal di lingkungan keluarga,” katanya kepada Radar Depok.
Menurut Priyanto, Indonesia dikenal sebagai negara multikultur dengan keragaman bahasa mencapai lebih dari 700 bahasa daerah. Namun, ditemukan ada beberapa bahasa daerah kini punah karena tidak lagi digunakan untuk berkomunikasi antar masyarakat.
“Untuk itu harus dikenalkan sejak dini kelak dewasa mudah berinteraksi saat mobilitas ke kota di Pulau Jawa atau luar Jawa,” ujarnya.
Program pengabdian masyarakat ini memfokuskan pada pembelajaran dan pengertian pada bahasa Jawa sehingga memberi kesan bahwa bahasa Jawa itu mudah. Pendekatan yang dilakukan adalah mengetahui prinsip bahasa Jawa yang memiliki tingkatan bahasa dari ngoko, kromo, hingga kromo inggil yang harus digunakan dengan tepat.
“Pengetahuan lain tentang filosofi Jawa, wayang kulit, dan hasil kebudayaan Jawa lainnya juga disinggung dalam kegiatan ini. Yang menarik, pendekatan kepada anak-anak lebih mengena ketika dikenalkan melalui gerak dan lagu,” jelas Dosen Vokasi UI, Dyah Safitri.
Lagu Esuk-esuk yang menggambarkan bagaimana anak selalu siap belajar dan pergi ke sekolah termasuk dalam pengenalan terhadap bahasa Jawa. Kegiatan lainnya adalah anak-anak diajak bermain dolanan Cublak-cublang suweng sambil bernyanyi yang kaya makna filosofis masyarakat Jawa.
“Menyenangkan, kami bisa bermain sekaligus belajar bahasa Jawa. Nanti di rumah saya coba ikut berbahasa Jawa dengan orangtua. Karena belajar sambil bermain, saya jadi lebih mudah mencerna kata-katanya,” tutur siswa kelas V, Anindita Artanti Maheswari.
Sementara itu, Kepala SDN Anyelir 1, Sri Suparni menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat oleh pihak Vokasi UI yang melibatkan 60 siswa yang terlahir dari orangtua penutur Jawa.
“Pengenalan bahasa dilakukan secara fun melalui lagu dan dolanan anak (permainan khas) jadi langsung berkesan dan menggugah mereka untuk belajar dan mengerti bahasa Jawa,” tutup Sri. (san)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:35 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:56 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 12:31 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 14:18 WIB