SANI/RADAR DEPOK
MENINJAU: Walikota Depok, Mohammad Idris (kiri) melihat proses lomba di cabang kaligrafi pada Festival Qiroatul Kutub, Rawi, dan Kaligrafi, Kemarin (1/11), di Gedung MUI Kota Depok.
DEPOK – Menggali potensi remaja di Kota Depok, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok menggelar Festival Qiroatul Kutub (baca kitab kuning, red), Rawi, dan Kaligrafi Tingkat Kota, Kemarin (1/11).
Sekretaris MUI Kota Depok, H. Khairullah Ahyari mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program tahunan dan sudah memasuki tahun ke-3. Tujuannya, menggali potensi pemuda kreatif yang menguasai kesenian dan budaya Islam dengan baik, sekaligus silaturahmi sesama pemuda di Kota Depok.
“Kegiatan ini bantuan dari Pemkot Depok dalam bentuk hibah. Sebagai penyelenggara Komisi Pembinaan Kesenian Pemuda dan Olahraga MUI Kota Depok. Yang disasar adalah Pondok Pesantren. Sebab, kitab kuning dan kaligrafi sudah biasa, untuk Rawi diramaikan oleh Majelis Taklim dan remaja masjid,” katanya kepada Radar Depok.
Acara digelar di Gedung Dakwah MUI Kota Depok, Jalan Raya Nusantara, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas. Sebanyak ratusan peserta mengikuti acara ini, terbagi 35 peserta Kaligrafi, 35 peserta Qiraatul Qutub, dan 15 tim Membaca Rawi, dengan masing-masing tim maksimal berjumlah 5 orang.
Khairullah berharap, dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut bisa menjadi bantu loncatan untuk event yang lebih besar lagi. Sedangkan, bagi para peserta sebagai motivasi dan menyalurkan bakatnya.
“Tahun lalu banyak peserta dari luar Depok. Khusus tahun ini, kita peruntukkan bagi Kota Depok saja. Tentunya, untuk menggali potensi yang ada di Depok,” paparnya.
Sementara itu, Walikota Depok, Mohammad Idris saat mengunjungi para peserta lomba sangat antusias dan mengapresiasinya. Menurutnya, kegiatan tersebut bagian dari pembinaan dan perhatian Pemerintah Depok bagi mereka yang mengkaji serta mendalami kajian Qiroatul Kutub.
“Dengan adanya lomba Rawi ini juga bagian dari pendampingan dan pembinaan. Masyarakat sering membaca bacaan Rawi, kalau ada yang salah bacaan secara pelafalannya disini bisa kita benarkan,” ujar Idris.
Idris mengungkapkan, sebagai Kota religius pihaknya akan memperhatikan Pondok Pesantren. Pasalnya, tradisi membaca kitab kuning, Rawi dan Kaligrafi juga bagian dari kajian Pesantren. Seperti lebih memfungsikan peran dari Forum Komunikasi Pesantren (FKPP) Kota Depok.
“Pembinaan bilang langsung melalui FKPP. Terkait jumlah Pesantren dan santrinya bisa diketahui. Data ini penting buat kita dalam pembinaan Pesantren, apalagi sebagai Kota religius,” tutup Idris. (san)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:35 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:56 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 12:31 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 14:18 WIB