RADARDEPOK.COM, BEJI – Program kreatif diusung oleh SD Nasional Plus Tunas Iblam yang terletak di Tanah Baru, Kecamatan Beji. Di kota besar seperti Depok, sekolah ini mengembangkan tanaman melalui Hidroponik. Guna memaksimalkan program ini, Tunas Iblam pun berani menghadirkan ahli tanaman dalam mendampingi pembuatan proses tanaman hidroponik.
Kepala SD Nasional Plus Tunas Iblam, Zainal Alam menuturkan, program hidroponik ini sudah berjalan dan diprogramka di Tunas Iblam sejak beberapa waktu lalu. Ditempatkan di area lahan dengan total 40 meter.
“Kami kembangkan hidroponik mulai dari Pokcay, Kangkung, Bayam Merah, Bayam Hijau, dan beberap jenis tumbuhan salad,” ungkap Zainal kepada Radar Depok.
Zainal melanjutkan, program hidroponik ini merupakan program yang berkelanjutan. Konsepnya setelah panen akan ditanam dengan tanaman yang baru. Tidak hanya bernilai edukasi, area hidroponik di SD Nasional Plus Tunas Iblam bisa dimanfaatkan juga oleh siswa dari sekolah lain yang ingin berkunjung ke lokasi ini. Hingga bisa melihat proses pembuatan tanaman maupun panen hidroponik.
“Hidroponik menggerakkan siswa, bahwa ke depan dalam menanam itu tidak selalu mengandalkan tanah. Hidroponik salah satu solusi yang tepat untuk tanaman di masa depan, khususnya sayuran. Kalau di Jepang dan negara Asia lainnya sudah berjalan,” tutur Zainal.
Senada, Guru Pembimbing, Kartini menambahkan, program hidroponik baru dimulai dua bulan lalu. Saat ini tanamannya sudah pada tumbuh. Hidroponik dipilih karena sekolah di Depok masih minim yang menerapkan program hidroponik.
“Nantinya bisa menjadi edukasi menyeluruh pada pendidikan di Kota Depok, sesuai target yayasan. Siswa dari sekolah lain pun bisa berkunjung ke Hidroponik iblam, terbuka bagi siapapun,” terang Kartini.
Ke depannya, tanaman melalui Hidroponik akan lebih beragam. Pada awal pembuatan, SD Tunas Iblam menggunakan jasa ahli yang mendampingi agar pembuatan hidroponik hasilnya maksimal.
“Panen itu paling cepat adalah kangkung dan bayam. Kalau kangkung 20 hari dari semaian sudah bisa dipanen, tetapi untuk pakcoy 30-40 hari bisa dipanen. Jadi beda-beda tingkat panennya. Semoga ke depannya tanaman hidroponik ini semakin beragam,” harap Kartini. (gun)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:35 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:56 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 12:31 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 14:18 WIB