PROGRAM : Kejaksaan Negeri Kota Depok mendatangi SMAN 10 Depok sebagai pelaksanaan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS), Selasa (28/1). FOTO : RUBIAKTO/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kejaksaan Negeri Kota Depok memberikan pendidikan hukum kepada siswa SMA Negeri 10 Depok, pada Selasa (28/1). Hal itu dilakukan karena banyaknya aturan dan tata tertib yang terkait hukum, serta berkembangnya teknologi yang mampu menyeret siapa pun ke masalah hukum. Giat tersebut, merupakan realisasi program kerja tahun 2020 dengan nama Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Penyuluhan diberikan oleh Tim Intelijen Kejari Depok kepada 50 siswa. Tampak hadir empat orang jaksa, di antaranya Siswatiningsih, Iwan, Eki Moralitas, dan Devi. Siswa begitu antusias dan interaktif pada pemaparan materi. “JMS ini menjadi agenda bidang intelijen Kejari Depok, dan menyasar kalangan milenial,” ungkap Plh Kasi Intelijen, Arief Syafrianto kepada Radar Depok. Ia berharap, pendidikan ini dapat membentuk karakter bangsa, dan siswa memahami produk hukum, seperti Undang-Undang. “Kami juga berharap siswa taat hukum. Memiliki sifat kreatif, dan inovatif,” harap Arief. Pemahaman hukum pada generasi milenial juga diharapkan terus meningkat, melek hukum sehingga tidak melakukan pelanggaran, karena memahami dampak hukumnya.   MENERANGKAN : Perwakilan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) memberikan pemahaman hukum bagi pelajar Kota Depok.  FOTO : ISTIMEWA   Sementara itu, Kepala SMAN 10 Depok, Siti Faizah mengatakan, dengan adanya pemberian informasi tentang seputar dunia hukum untuk siswa, tentunya itu bisa menjadi bekal mereka. Karena kesadaran hukum itu sangat penting, menjadi dasar dalam menjalani kehidupan sehari-hari. "Siswa jadi tahu tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak dilakukan, dan jika melakukan kesalahan apa yang akan didapatnya. Sehingga, siswa menjadi sadar hukum," terangnya. (rd)   Jurnalis ; Rubiakto (IG : @rubiakto) Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)