Senin, 22 Desember 2025

TREC FTUI Resmikan PLTS Terapung

- Rabu, 26 Februari 2020 | 08:27 WIB
DIRESMIKAN : Tropical Renewable Energy Center (TREC) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Bifacial pertama di Indonesia, pada Selasa (25/2). FOTO : TANYA AUDRIATIKA/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK ─ Tropical Renewable Energy Center (TREC) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung bifacial pertama di Indonesia, pada Selasa (25/2). Peresmian dilaksanakan di Lobby Engineering Center FTUI oleh Dekan FTUI Hendri D.S. Budiono, Direktur TREC FT UI, Eko Adhi Setiawan, serta turut hadir Presiden Direktur Sky Energy Indonesia, Tbk., Jackson Tandiono dan Presiden Direktur PT. Quint Solar Indonesia, Manabu Suzuki. Adapun PLTS ini merupakan hasil kerja sama antara TREC FTUI dengan PT Sky Energi Indonesia dan PT Quint Solar Indonesia. Kerja sama dilakukan untuk meneliti, menerapkan, dan mengembangkan PLTS terapung di daerah tropis Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya potensi perairan alam di Indonesia seperti waduk, danau, atau setu. PLTS terapung memiliki keunggulan dibandingkan PLTS di tanah datar. Di antaranya, kemudahan pemasangannya karena tidak perlu melakukan treatment pada tanah, serta tidak memerlukan pembebasan lahan, mengurangi pertumbuhan algae di perairan lokasi PLTS, serta kemudahan sinergi dengan infrasturktur kelistrikan, terutama pembangkit hydropower. PLTS Bifacial yang terapung di danau Mahoni kampus UI Depok ini memiliki 36 panel surya bifacial yang apabila telah beroperasi penuh akan menghasilkan listrik 10.000 - 13.000 watt peak. Direktur TREC FT UI, Eko Adhi Setiawan memaparkan, sistem PLTS terapung ini dipasang di atas air dengan menggunakan jenis panel surya bifacial dua sisi, yang merupakan pertama kalinya diterapkan di Indonesia. Sisi depan panel surya menerima sinar matahari langsung, sedangkan sisi sebaliknya menerima sinar dari pantulan air. “Penggunaan panel surya bifacial diharapkan dapat menghasilkan energi yang lebih besar karena memiliki dua sisi sel surya yang dapat menerima energi matahari,” ujar Eko kepada Radar Depok, Selasa (25/2). Dekan FTUI Hendri D.S Budiono juga menyampaikan, dengan adanya PLTS, maka energi matahari ini nantinya diubah menjadi listrik yang disalurkan ke jaringan listrik di FTUI. Sistem PLTS terapung di UI ini dapat menjadi contoh model PLTS terapung lain yang akan diterapkan di Indonesia. “Kedepannya, TREC FTUI dapat memiliki peran untuk melakukan penelitian lebih lanjut agar teknologi PLTS terapung dapat lebih efisien dan handal serta lebih murah dalam hal pembiayaan.” pungkasnya. (rd)   Jurnalis : Tanya Audriatika Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X