Minggu, 11 Juni 2023

Gunadarma Ciptakan Alat Bantu Pernapasan Pasien Covid-19

- Selasa, 26 Mei 2020 | 06:34 WIB
UNJUK KARYA : Civitas Universitas Gunadarma menunjukan temuan mereka, berupa ventilator atau alat bantu pernapasan, buat pasien Covid-19 atau Virus Korona, Sabtu (23/05). FOTO : JUNIOR/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Civitas Universitas Gunadarma berhasil mengembangkan penemuan ventilator atau alat bantu pernapasan, buat pasien Covid-19 atau Virus Korona. Alat ini dinilai mampu menurunkan biaya proses penyembuhan pasien, selain juga bisa menekan potensi terpaparnya virus tersebut bagi tenaga medis. Rektor Universitas Gunadarma, Prof  Margianti mengatakan, temuan ini sebagai bentuk kontribusi Universitas Gunadarma kepada negara. Diharapkan bisa memutus mata rantai dari penyebaran virus berbahaya ini. Alatnya kini tinggal menunggu uji klinis guna bisa diproduksi. Alat yang dimaksud benama RoboVent-I. Alat ini sudah lulus uji Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, sebagai perangkat resutitator emergensi ventilator, pada 18 Mei 2020. Kini sedang dilakukan uji klinis. “Semoga bisa lulus juga dalam uji selanjutnya (klinis),” terangnya, Sabtu (23/05). Pengembangan RoboVent-I bekerja sama dengan PT Sari Teknologi dan PT Inti Inovasi Teknologi. Proses pengujian teknis BPFK dilakukan secara lengkap, mencakup volume tidal (vt), respiratory rate (RR), rasio inspirasi, dan ekspirasi (I/E), PEEP, PIP, keselamatan kelistrikan, kehandalan, serta sistem alarm. Dekan Fakultas Teknologi  Industri Universitas Gunadarma, Adang Suhendra menjelaskan, ventilator berbasis Internet of Things (IoT) ini, merupakan hasil kerja keras dari sejumlah tenaga ahli dari berbagai bidang ilmu.  Mereka berasal dari Falkutas Teknologi Industri, Falkutas Kedokteran, dan Falkutas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Bekerja marathin selama seminggu penuh. Tidak ada libur. “Kelebihan RoboVent-I, yakni tenaga medis dapat memantau pasien secara jarak jauh sehingga sangat cocok untuk penanganan pasien penyakit menular seperti korona. Ternaga medis jadi lebih aman,” katanya System alarm, merupakan LCD display serta berbasis IoT. RoboVent-I merupakan ventilator low budget. 85 persen komponen material berasal dari dalam negeri. Sementara itu, PIC research Yohanes Kurnia selaku pengajar Robotika Universitas Gunadarma mengungkapkan, selain RoboVent-I, saat ini produk lain yang sudah didaftarkan untuk dilakukan pengujian teknis di BPFK adalah, Nurse Care (N-CPAP)+High Flow Nasal Canule, HFNC Only, Ventilator ICU pneumatic, Powered Air Purifying Respirator (PAPR), RoboHelm, dan Kamera pengukur suhu tubuh. Selain itu, sambung dia, Universitas Gunadarma juga telah menghasilkan produk inovatif lain, berupa perangkat lunak aplikasi medis untuk pendeteksian kanker paru dalam ruang dua dan tiga dimensi, sistem pakar untuk diagnosis kanker paru LCDiagnosis, dan sistem monitoring Covid-19. Yohanes menuturkan, khusus RoboHelm, dinilai sebagai alat yang cukup efektif dan mudah untuk digunakan. Ukurannya hanya seperti koper. Mampu dibawa tenaga medis hingga ke daerah pelosok. “RoboHelm adalah helm cpap yang merupakan modifikasi dari Tim RoboVent yang dapat digunakan semua alat cpap. Intinya alat kami lebih murah dari segi harga. Jadi pasien bisa menghemat,” jelasnya Adapun kelebihan RoboHelm dibandung sungkup hidung maupun muka adalah, lebih nyaman digunakan, mengurangi resiko kontaminasi ke ruang perawatan dan tenaga medis, kemudian mengurangi dampak lecet di kulit akibat tekanan, sehingga dapat digunakan lebih lama. “Alat ini jauh lebih murah dan sangat-sangat bisa untuk memangkas biaya kesehatan khususnya penanganan korona,” pungkasnya. (rd/jun)   Jurnalis : Junior Williandro Editor : Pebri Mulya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Dubes RI di AS Kunjungi Booth UI di NAFSA 2023

Senin, 5 Juni 2023 | 11:19 WIB
X