PEMBEKALAN ILMU : Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Sawangan, Mahmud sedang memberikan penjelasan dalam kegiatan sosialisasi penulisan tanda tamat belajar atau ijazah di SDN Sawangan 5, Selasa (28/07). FOTO : PEBRI/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, SAWANGAN – Guru kelas VI dari 21 SD negeri dan SD swasta di kawasan Kecamatan Sawangan ikut serta dalam kegiatan sosialisasi penulisan tanda tamat belajar atau ijazah untuk tahun pelajaran 2019/2020, Selasa (28/07). Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Sawangan, Mahmud mengatakan, meskipun penulisan ijazah sudah menjadi agenda tahunan, tetapi kerap saja ada kesalahan dalam penulisan. Karena, penulisan ijazah dilakukan secara manual atau dengan mengetik di komputer. “Sosialisasi seperti ini selalu diadakan tiap tahunnya, sebagai pengingat guru kelas VI untuk penulisan ijazah,” ucapnya kepada Radar Depok. Sementara itu, pemberi materi sosialisasi penulisan ijazah, Yaya Sarya menuturkan, ini adalah tugas yang wajib dilaksanakan guru kelas VI untuk siswa yang lulus. Tetapi, jika bukan guru kelas VI yang melakukan penulisan ijazah, harus ada surat tugas untuk penulisnya. “Karena jangan sampai orang sembarangan yang menulisnya. Penulisan ijazah adalah pekerjaan yang resmi, dan ini berkaitan dengan masa depan siswa. Jadi, harus secara legal tugasnya dari sekolah,” terangnya. Jika ada kesalahan dalam penulisan, Yaya menjelaskan tentunya akan membutuhkan proses lebih lanjut. Dimana dibuatkan surat pengajuan terlebih dahulu dengan melampirkan ijazah yang salah dan juga akta kelahiran yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. “Harus berhati-hati menulisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Nomor 5 Tahun 2020, yang membedakan tiga jenis ijazah, yakni ijazah untuk sekolah Kurikulum 2016, 2013 dan SPK,” terangnya. (rd)   Jurnalis/Editor : Pebri Mulya