PERTEMUAN : Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Bojongsari, Rohmat (kanan) sedang memberikan sambutan dalam pertemuan SDN merger di kawasan Kecamatan Bojongsari dan Sawangan. FOTO : PEBRI/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, BOJONGSARI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengumpulkan kepala sekolah jenjang pendidikan SD yang akan merger di kawasan Kecamatan Bojongsari dan Sawangan, Rabu (29/07). Kegiatan yang diadakan di SDN Bojongsari 1 tersebut, dimaksudkan untuk mensingkronkan surat pertanggungjawaban (SPJ) dari SD imbas. Dari dua kecamatan tersebut, sekolah yang meger antara lain, SDN Serua 1 dengan  2, SDN Bojongsari 1 dengan 2 untuk kawasan Kecamatan Bojongsari dan SDN Pengasinan 1 dengan 2 dari kawasan Kecamatan Sawangan. Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Disdik Kota Depok, Awang Abdurahman mengatakan, ini untuk mengantisipasi kelengkapan administrasi dari SD imbas. Sehingga saat dimeger dengan SD induk, laporan SPJ sudah tidak ada permasalahan karena sudah disingkronkan dalam hal pengeluaran bulan-bulan sebelumnya. Awang menjelaskan, enam SD tersebut sudah dimerger untuk tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dilakukan untuk mengefektifkan keberadaan SD yang berada dalam satu tempat. Sehingga, berada dalam satu manajemen sekolah. "Ini untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama dalam hal administrasi keuangan sekolah," ucapnya kepada Radar Depok. Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Bojongsari, Rohmat menuturkan, tentunya bukan perkara mudah untuk bisa menyatukan dua SD, meskipun dalam satu lokasi. Tetapi ini untuk bisa lebih memaksimalkan program dan kegiatan sekolah. Intinya kepala SD harus bisa menyatukan semuanya. "Dua SDN yang berada dalam satu lokasi, memang alangkah baiknya untuk dimerger. Jadi, dalam satu pengelolaan sekolah," terangnya. (rd)   Jurnalis/Editor : Pebri Mulya