Kamis, 30 Maret 2023

FKM UI–PDGMI Kolaborasi Gelar Seminar Internasional

- Jumat, 20 November 2020 | 09:35 WIB
seminar DARING : Para panelis dan tamu seminar internasional bertajuk penurunan stunting tantangan dan kisah sukses dari berbagai negara. FOTO : ui FOR RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy, hadir dan menyampaikan pidato kuncinya pada seminar internasional yang dilakukan secara daring, bertajuk Penurunan Stunting: Tantangan dan Kisah Sukses dari Berbagai Negara, pada Rabu (18/11). Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM ui) dengan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Universitas YARSI, dan Institut Gizi Indonesia (IGI). Prof. Muhadjir mengatakan, penanganan stunting tidak mudah, terutama pada upaya mengubah perilaku masyarakat. Stunting tentu menjadi permasalahan yang tidak dapat diabaikan, meskipun pandemi Covid-19 tengah melanda dan menimbulkan krisis kesehatan. Pengabaian penanganan masalah stunting akan memberikan risiko di jangka panjang, berdampak ketika memasuki usia produktif. “Mari bersama-sama berperang melawan stunting. Stunting terabaikan, risikonya sangat besar untuk jangka panjang. Apa yang dilakukan, panennya pada 20 tahun yang akan datang, ketika mereka masuk di zona lingkaran merah yaitu usia produktif. Penanganan stunting sangat menentukan masa depan bangsa,” ujar Prof. Muhadjir. Pada kesempatan tersebut, Prof. Muhadjir juga menyebutkan target capaian penurunan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14 persen (sebelumnya stunting di Indonesia ada pada angka 27,6 persen). “Angka 27,6 persen diartikan bahwa dari setiap 10 kelahiran, maka terdapat tiga di antaranya stunting. Stunting sangat berpengaruh pada pembangunan SDM. Arahan Presiden RI bahwa stunting harus ditangani dengan serius oleh tim khusus, dalam hal ini kini ditangani oleh BKKBN,” terangnya. Selain itu lanjutnya, stunting bukan hanya urusan kesehatan, melainkan juga urusan pembangunan keluarga. Bagian kesehatan seperti sanitasi, gizi akan terus ditangani, namun pada urusan pembangunan keluarga, KB, ekonomi keluarga, perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi akan dijalankan oleh BKKBN. seminar DARING : Para panelis dan tamu seminar internasional bertajuk penurunan stunting tantangan dan kisah sukses dari berbagai negara. FOTO : ui FOR RADAR DEPOK   “Kami juga fokus menyiapkan skema pembinaan pembangunan dan pengarahan kepada calon pengantin, sebagai upaya untuk mengarahkan agar menikah dalam keadaan siap mental, ekonomi, dan reproduksi,” tandasnya. Rektor ui Prof. Ari Kuncoro menuturkan, stunting pada balita dan anemia pada wanita usia subur merupakan masalah gizi yang mendapat perhatian di global. “Bahaya stunting terhadap pencapaian SDG, memberikan dampak ekonomi yang sangat besar. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, lembaga, dan masyarakat akan turut mendukung tercapainya target penurunan angka stunting pada tahun 2024,” pungkasnya. (rd/gun)   Jurnalis : M. Agung HR Editor : Pebri Mulya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

SDIT Azkia Implementasikan P5 Lewat Seni Budaya

Senin, 27 Maret 2023 | 10:00 WIB

SMK Wisata Harapan Massa Depok Gelar UKK

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:12 WIB

SMP Setia Negara Optimis Raih Adiwiyata

Selasa, 14 Maret 2023 | 08:45 WIB

Serua Fokus Tekan Angka Stunting

Senin, 13 Maret 2023 | 10:20 WIB
X