Tim Pengmas FKM UI menyiapkan alat peraga cakram gizi untuk pelatihan cegah stunting, yang dikirim melalui jasa kurir, seminggu sebelum pelatihan. FOTO : UI FOR RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang diketuai dosen Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI, Tiara Amelia berkolaborasi dengan dokter di Puskesmas Kebayoran Baru memberikan pelatihan pencegahan stunting, dan praktik mendeteksi anak yang mengalami stunting.
Cara mendeteksinya menggunakan alat peraga cakram gizi bagi para kader kesehatan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung secara virtual pada Selasa (10/11).
Tiara menuturkan, berdasarkan data tahun 2017, angka stunting di Indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sebesar 29,6 persen, dan Kepulauan Seribu menduduki posisi teratas untuk persentase stunting di DKI Jakarta, yakni sebesar 12,8 persen.
“Sayangnya, edukasi pencegahan stunting turut terdampak akibat pandemi Covid-19. Sebagai contoh, pelatihan bagi kader kesehatan terhambat akibat tidak bisa lagi dilakukan secara tatap muka,” tutur Tiara.
Itu sebabnya, Tiara dan tim berkolaborasi dengan Puskesmas Kebayoran melakukan terobosan pelatihan virtual pencegahan stunting dengan menggunakan alat peraga cakram gizi yang telah dikirimkan melalui jasa kurir, seminggu sebelum pelatihan dimulai.
Tiara menilai, kader kesehatan memiliki peran yang sangat penting sebab mereka adalah garda terdepan untuk menyentuh masyarakat, sehingga harus selalu dibina. Dampak stunting tidak langsung terlihat di depan mata, melainkan berakibat buruk pada generasi muda bangsa, pada 10 hingga 15 tahun ke depan.
“Maka, meskipun pandemi Covid-19 tengah melanda, kami terus berkomitmen mengedukasi kader kesehatan di Pulau Panggang agar tetap mengawal masyarakat dalam mencegah stunting,” ujar Tiara.
Tim Pengmas FKM UI menyiapkan alat peraga cakram gizi untuk pelatihan cegah stunting, yang dikirim melalui jasa kurir, seminggu sebelum pelatihan. FOTO : UI FOR RADAR DEPOK
Para kader kesehatan terlibat penuh mulai dari sesi awal hingga akhir acara. Menurut Tiara, berdasarkan evaluasi pre-test dan post-test yang dilakukan kepada para peserta, menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan. Nilai rata-rata pre-test adalah 65, sedangkan pada post-test, meningkat menjadi 83.
“Pelatihan berlangsung dengan pemaparan materi untuk dapat mengerti dan memahami mengenai pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk pencegahan stunting, dan dapat mendeteksi anak yang mengalami stunting,” terangnya.
Hadir pula nara sumber Pengajar Departemen Gizi FKM UI, Siti Arifah, dokter Puskesmas Kebayoran Baru, Dina Evariyana, Penggiat Promkes, Puput Primasti, Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Pengajar Departemen PKIP FKM UI, Adi Sasongko, dan diikuti 30 kader kesehatan. (rd/gun)
Jurnalis : M. Agung HR
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:15 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:35 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:25 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:25 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 08:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 17:56 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 12:31 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:25 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 14:18 WIB