KREATIF : SMA Lazuardi mengadakan program Pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learing) untuk siswanya. FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Menjelang berakhirnya semester 1 tahun ajaran 2020/2021, siswa-siswa SMA Lazuardi sudah selesai melaksanakan enam project dalam program Pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learing). Rinciannya, empat project dilakukan siswa kelas X dan XI, dan dua project lagi dilakukan siswa kelas XII. Humas SMA Lazuardi, Anggraini mengatakan, pada project keempat yang dilakukan selama empat minggu ini, ada dua tema. Pertama untuk kelas Sosial yakni Social Awareness dan untuk kelas Math and Science adalah Science in Life. “Ini adalah project yang selalu dilakukan siswa tiap tahunnya, tetapi berbeda untuk kali ini. Semuanya dilakukan secara virtual,” ucapnya kepada Radar Depok. Anggraini menuturkan, untuk siswa kelas X ada kolaborasi mata pelajaran Chemistry dan Physics yang dibimbing guru Deni Irawan dan Akhyar Musthofani. Pada kolaborasi ini, materi yang diangkat adalah tentang sains sederhana dalam kehidupan yang berhubungan dengan kimia dan fisika. “Ada yang mengobservasi tentang turbine engine untuk mghasilkan energi listrik, analisis kecepatan waktu air panas dan dingin untuk mencapai titik beku, dan lain sebagainya,” katanya. Sementara itu, untuk kelas XI Math and Science, kolaborasi mata pelajarannya adalah Biologi dan Matematika peminatan bersama Ika dan Sugeng. Materinya adalah Sistem organ yang berkaitan dengan nilai mutlak dalam matematika. “Di kelas ini ada yang membuat penelitian tentang sumo, bahaya vape bagi tubuh, bahaya drugs, sampai ada juga yang membahas tentang apa yang salah dengan LGBT, dan lain sebagainya,” terangnya. KREATIF : SMA Lazuardi mengadakan program Pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learing) untuk siswanya. FOTO : ISTIMEWA   Di kelas X sosial, project kolaborasinya antara pelajaran Sosiologi dan Sejarah dengan materi individu, kelompok, dan hubungan sosial yang dibimbing Ali dan Lia. Jadi, kaitannya dengan tema besar project dan materi kedua mata pelajaran tersebut, seluruh siswa kelas X Sosial diminta untuk menunjukan sikap kepeduliannya kepada lingkungan sekitar dengan melakukan aksi kebaikan. Ada yang bekerja sama dengan komunitas donor darah, ada yang membantu membersihkan masjid, menyumbangkan buku-buku kepada anak yatim, berbagi makanan kepada yang membutuhkan, juga berbagi makanan kepada petugas kebersihan taman. Ada pula yang memberikan jas hujan ke para ojek pangkalan. Yang menarik, ternyata ada  yang punya program ‘Nasi Biru’, jadi seminggu 3 kali  dia memberikan nasi kotak yang diberikan ke masyarakat setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Di kelas XI Sosial ada kolaborasi project untuk mata pelajaran Geografi dan Ekonomi dibimbing oleh Ivan dan Pur. Kelas XI Sosial ini juga diminta untuk melakukan aksi sosial yang nyata, bukan hanya sekadar rencana.  Dimana ada siswa yang membagikan makanan kepada tukang sayur dan anak-anak dhuafa. “Kami bangga karena semua itu siswa lakukan karena mereka memiliki kesadaran akan pentingnya berbagi dan menolong sesama, dan karena kebaikan adalah perilaku yang membawa dampak positif, baik kepada sang pemberi juga sang penerima,” jelasnya. (rd)   Jurnalis/Editor : Pebri Mulya