PEMBINAAN : Kegiatan Pendampingan UKM oleh Fakultas Farmasi Universitas Pancasila untuk Produk Newnormal Starter Kit Mengandung Esktrak Daun Bidara dan Sereh Wangi. FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, JAKARTA - Di masa pendemi yang berkepanjangan, kita dihadapi dengan fakta jumlah kasus virus Korona (Covid-19) terkonfirmasi terus meningkat. Salah satu cara untuk perlindungan diri praktis adalah dengan melakukan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak  (3M). Tiga langkah tersebut dianggap menjadi salah satu langkah memutus penyebaran virus SARS-Cov-2. Seorang ibu rumah tangga pebisnis yang tinggal di Depok, Nuraini, memiliki ide untuk memproduksi pandemik starter kit yaitu suatu paket antiseptik dan desinfektan yang ukurannya praktis dibawa kemana saja dengan keunggulan kandungan bahan herbal dari ekstrak daun bidara dan sereh wangi. Nuraini mengatakan, semua starter kit di ini wajib dibawa setiap kali ke luar rumah untuk bekerja atau melakukan aktivitas di luar. Paket ini terdiri atas sabun cuci tangan, hand sanitizer, multipurpose desinfectan, dan gadget desinfenctan. Kegunaan starter kit ini bermanfaat setiap kali hendak makan atau minum, cuci tangan terlebih dahulu.Jika tidak mudah menemukan air gunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan tanpa dibilas. “Pandemik starter kit ini bermanfaat setiap kali kita telah menyentuh barang di fasilitas umum, seperti menekan tombol lift, menyentuh pegangan tangga atau eskalator, komputer kantor, menerima barang dari rekan kerja dan lainnya. Cairan desinfektan digunakan untuk membersihkan area yang hendak dipakai seperti meja kerja, gadget, kursi. Karena khawatir ada percikan droplet orang yang terjangkit di area tersebut, maka disterilkan lebih dahulu akan lebih baik” jelas Nuraini pada saat diskusi kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dengan dosen Fakultas Farmasi (FF) Universitas Panacsila (UP). Sementara itu, dosen UP, Anarisa Budiati mengatakan, kini di awal tahun 2021 merupakan masa terberat kondisi pandemi di Indonesia, dimana penyebaran dan dampak pandemi Covid-19 semakin meningkat. Kondisi pandemi yang berkepanjangan membuat mayoritas masyarakat mulai lelah dengan kondisi yang juga belum usai dan cenderung mulai abai terhadap protokol kesehatan. “Kita harus senantiasa disiplin dalam penerapan kebiasaan baru atau new normal atau kenormalan baru agar masyarakat tetap produktif dan aman dari virus corona”, ujar Anarisa. Dosen UP lainnya, Desi Nadya Aulena menuturkan, klaster Covid-19 banyak bermunculan di sekitar kita, di antaranya di perkantoran, pesantren, tempat hiburan, kegiatan keagamaan, pertemuan keluarga besar, atau event pertemuan dalam jumlah besar, dan sebagainya.   https://www.youtube.com/watch?v=62UTIVbvVe4 PEMBINAAN : Kegiatan Pendampingan UKM oleh Fakultas Farmasi Universitas Pancasila untuk Produk Newnormal Starter Kit Mengandung Esktrak Daun Bidara dan Sereh Wangi. FOTO : ISTIMEWA   “Kita harus selalu waspada dengan senantiasa menegakkan protokol kesehatan secara disiplin” tambahnya. Ditempat yang sama, Rahamatul Qodriah menjelaskan, ada berbagai adaptasi kebiasaan baru dalam keseharian, seperti pada saat bepergian, saat menggunakan transportasi publik, saat berada di ruang publik. tempat dan fasilitas umum merupakan salah satu potensi tertular Covid-19. “Protokol kesehatan berlaku bagi semua yang terlibat atau berada di tempat dan fasilitas umum. Prinsipnya lakukan 3M ditambah meningkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)” kata Rahamatul. Sementara itu, dosen UP lainnya, Safira Nafisa menuturkan, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun harus diterapkan dengan cara yang benar dan sesuai waktunya. Jika dihadapkan pada kondisi tidak mudah mendapatkan air dan sabun, membersihkan tangan dapat digantikan dengan menggunakan hand sanitizer “Kurangnya akses terhadap sabun dan air seharusnya tidak menghambat kita untuk mendapatkan tangan yang higienis. Hal ini perlu sekali dilakukan terutama sesaat sebelum makan, juga saat berada di tempat umum seperti tempat perbelanjaan, taman dan transportasi umum.” ungkap Safira Nafisa melengkapi. Dalam diskusi tersebut dosen UP, Diah Kartika menjelaskan, saat ini banyak handwash, hand sanitizer, dan desinfektan yang dijual secara online. Namun, tidak ada keterangan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena diproduksi secara home industri. Hand wash, hand sanitizer dan desinfektan merupakan produk kelompok perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). Izinnya berpedoman kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT. Sehingga suatu UMKM pelaku bisnis yang membuat produk hand wash, hand sanitizer, dan desinfektan secara industri rumahan harus dibantu pendampingannya agar terhindar dari menjual produk illegal. Terkait dengan hal tersebut diperlukan pendampingan agar UMKM bisa memproduksi produk yang sesuai standar mutu dan keamanan. Produk yang ingin dijual perlu mendapatkan legalitas produk sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu Diah Kartika seorang dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila melakukan Pendampingan UMKM Produk Newnormal Starter Kit Mengandung Esktrak Daun Bidara dan Sereh, sebagai salah satu bentuk program kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bekerja sama dengan mitra Nuraini. “Salah satu kegiatan PKM yang sudah berjalan adalah membuat kuliah instagram atau disingkat kulgram dalam platform Instagram @zizi.travelessential yang memberikan informasi terkait produk kesehatan yang diproduksi oleh Ibu Nuraini. Kemudian kami juga telah melakukan pendampingan produksi di industri PKRT yang bermitra dengan UKM. Produksi secara skala industri sudah berjalan, diperkirakan selesai pada pertengahan Januari 2021. Kami sedang mempersiapkan kegiatan launching produk yang akan direncanakan sebentar lagi“ terangnya. (rd)   Jurnalis/Editor : Pebri Mulya     https://www.youtube.com/watch?v=62UTIVbvVe4