Senin, 22 Desember 2025

Dosen UPN Paparkan Manfaat Diagram Suhu Ikan

- Jumat, 16 Juli 2021 | 08:02 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Sebagai bagian dari civitas akademik Universitas Pembangunan Nasional, setiap dosen diberikan tanggung jawab dalam menjalankan Tridharma perguruan tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban seorang dosen untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pengabdian kepada masyarakat, Teknik Perkapalan UPN telah melaksanakan pengabdian masyarakat (Pengmas) ke warga nelayan dengan tema ‘Penyuluhan Suhu Optimal Hasil Tangkap Ikan dan Metode Pengukuran Suhu Ikan Kepada Warga Desa Lontar, Banten’. Dosen Teknik Perkapalan UPN, Dr. Fajri Ashfi Rayhan mengatakan, tujuan dari pengabdian tersebut adalah memberikan wawasan, informasi dan metode terbaru dalam pengelolaan hasil tangkap perikanan kepada warga nelayan desa Lontar. Disisi lain, sekretaris dan seorang staf Desa Lontar, menjadi moderator diskusi antara tim dosen teknik perkapalan UPN dan warga nelayan. “Dikarenakan kondisi pandemi, kegiatan penyuluhan ini di batasi kegiatannya. Kegiatan ini hanya dapat dihadiri oleh orang 20 nelayan yang sesuai dengan 50% kapasitas ruangan dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya. Dalam paparannya Fajri Ashfi Rayhan berharap, kegiatan pengmas tersebut dapat menjadi transfer knowledge antara ilmu yang di pelajari di kampus dengan lingkungan nyata di desa Lontar, Banten. Sehingga, terbangun sinergi antara studi di kampus dengan masyarakat luas, demi meningkatkan kesejahteraan nelayan. “Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa selama 2 bulan. Diawali dengan survei, diskusi dengan nelayan sekitar dan kegiatan penyuluhan langsung kepada nelayan,” terangnya. Hasil dari kegiatan survei ditemukan bahwa, sebagian besar nelayan desa Lontar masih menggunakan metode konvensional dalam mendinginkan ikan, yaitu masih menggunakan balok es. Sementara itu, warga nelayan desa Lontar menjelaskan, permasalahan utama nelayan desa Lontar adalah kualitas air laut yang kotor dan dipenuhi oleh sampah. Disisi lain, dampak akibat dari pandemi Covid-19 juga dirasakan warga nelayan desa Lontar. Pada kegiatan puncak, penyuluhan langsung kepada Nelayan desa Lontar, dipaparkan Data suhu optimal ikan dirangkum dari berbagai hasil penelitian sebelumnya, dengan jenis ikan sebagai berikut: 1) ikan cod; 2) ikan buntut kuning; 3) ikan kakap merah; 4) ikan sarden; 5) ikan makarel kuda; 6) ikan makarel; 7) ikan tuna; 8) ikan flounder; 9) belut; 10) ikan sole; 11) ikan bonito; 12) kepiting. “Setelah di paparkan data ikan tersebut, pada nelayan desa Lontar diajarkan cara mengukur suhu ikan menggunakan termometer inframerah,” katanya. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah nelayan desa lontar mengetahui suhu optimal masing-masing jenis ikan yang di tangkap. Luaran dari penyuluhan ini adalah nelayan dapat menjaga kualitas ikan secara fisik dan kimiawi. Disisi lain, pemanfaatan alat ukur termometer inframerah di jelaskan kepada nelayan, guna dapat menerapkan langsung ilmu dan wawasan suhu optimal ikan. “Dari hasil penyuluhan, 90 persen nelayan menyatakan mendapatkan informasi bermanfaat dalam menjaga kualitas ikan hasil tangkap,” ungkapnya. (rd/peb)   Jurnalis: Pebri Mulya Editor: M. Agung HR

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X