RADARDEPOK.COM, DEPOK - Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Tim PKM Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta bekerjasama dengan Komunitas Satu Senyum (KiSS) sebagai Mitra PKM mengadakan Webinar. Agenda yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting pada Minggu (25/07) ini, mengangkat tema ‘Peningkatan Pengetahuan dan Pendampingan tentang Manfaat Asupan Asam Folat pada Ibu Hamil untuk Mencegah Kelahiran dengan Orofacial Cleft pada Komunitas Satu Senyum’. Adapun dosen yang terlibat pada kegiatan tersebut, yakni Dra. Cut Fauziah, M.Biomed sebagai Ketua tim, kemudian Dr.dr Maria SelvesterThadeus, M.Biomed, Meiskha Bahar, S.Si,M.Si, Dr Adi Sukrisno, SpOG, F.MAS dan Dr Fajriati Zulfa, M.Biomed. Dalam paparannya, Cut Fauziah mengatakan, orofacial cleft ( bibir sumbing ) yang terjadi sejak janin masih dalam kandungan ibu,  bisa disebabkan karena faktor genetik ( sindromik dan non sindromik ), serta beberapa faktor lingkungan seperti rokok, alkohol, obat-obatan, obesitas, diabetes dan stress pada ibu selama masa kehamilan. “Konsumsi asam folat sejak merencanakan kehamilan sangat dianjurkan, terutama jika dalam keluarga ada riwayat orofacial cleft,” tutur Cut Fauziah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam folat sangat dibutuhkan pada trimester pertama masa perkembangan embryo, serta mampu memperbaiki kerusakan pada DNA yang bermutasi penyebab orofacial cleft, dengan merubah regulasi ekspresi gen pada DNA yang bermutasi, sehingga diharapkan walaupun ada riwayat genetik dalam keluarga, kejadian ini tidak terulang kembali pada generasi berikutnya. Penelitian yang dilakukan Rizka Dwi Aulia tahun 2020 pada komunitas ini, menunjukkan bahwa dari 71 kasus CBL, ada 12 ibu yang memiliki riwayat genetik dalam keluarga, tetapi mengonsumsi asam folat sejak merencanakan kehamilan sampai masa menyusui yang memiliki anak CBL. “Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi asam folat memang sangat penting sejak merencanakan kehamilan. Asam folat yang termasuk dalam Vitamin B, selain dalam bentuk suplemen, juga banyak terkandung di dalam sayuran hijau, kacang kacangan, biji bunga matahari, dan beberapa sumber asam folat lainnya,” ujarnya. KiSS sendiri merupakan komunitas forum berbagi untuk para individu terlahir dengan celah bibir langit-langit (CBL), orang tua, keluarga, dan sahabat-sahabatnya di seluruh Indonesia.  Melalui KiSS para anggota dapat saling berbagi informasi dan pengalaman mengenai perawatan CBL dan hal terkait lainnya. KiSS bertujuan untuk menjadi jembatan antara orang tua, individu terlahir dengan CBL dengan para pakar untuk saling berbagi informasi dan juga sebagai wadah berbagi pengalaman sehingga para individu terlahir dengan CBL, orang tua, keluarga dan sahabat serta seluruh masyarakat dapat memahami dan melakukan perawatan CBL dengan tepat. Menghantarkan para individu terlahir dengan CBL untuk mencapai potensi maksimal mereka dan menjadi manusia yang tangguh dengan mencintai mereka  tanpa rasa khawatir. “Kecemasan ibu ibu dalam komunitas ini tentang kemungkinan lahirnya kembali anak dengan CBL, menjadi alasan Tim Pengabdi untuk melakukan edukasi berupa kegiatan penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi asam folat saat mempersiapkan kehamilan, selama kehamilan sampai fase menyusui,  serta edukasi tentang bagaimana menghadapi kehamilan yang sehat dan bahagia, jarak waktu yang ideal untuk hamil kembali setelah memiliki anak dengan CBL,  diharapkan dapat memberikan pencerahan dan meminimalisir kekhawatiran ibu ibu dalam komunitas ini,” tandasnya. (cky)   Editor : Ricky Juliansyah