RADARDEPOK.COM – Lazuardi Festival (Lazfest) 2022 yang diadakan SMA Lazuardi bertajuk Lantunan Warna Jiwa sampai di akhir acara. Dimana, dalam acara yang diadakan dari 21 – 26 Februari 2022 tersebut, ditutup dengan webinar dengan tema ‘Sekolah Masa Depan : Mengubah Impian Menjadi Kenyataan’.
Webinar tersebut yang menjadi pemberi materinya adalah Ketua Yayasan Lazuardi Hayati dan Presiden Direktur Mizan, Haidar Bagir dan alumni angkatan 1 SMA Lazuardi dan Digital Strategist Mizan, Muhammad Irfan.
Dalam kesempatan tersebut, Haidar Bagir menyampaikan tentang pandangan tentang sekolah masa depan adalah sekolah yang tidak mengukung siswanya, tidak membuat stres, jadi siswa harus merdeka belajar. Siswa memilih sendiri fokus pembelajaran sesuai dengan pasionnya.
“Tidak perlu mengajar banyak-banyak, intinya adalah sesuai dengan minat dan bakatnya dalam mengembangkan diri,” terangnya.
Haidar menuturkan, dengan begitu sekolah tidak perlu menjejalkan informasi dan data yang ada di saat ini. Kaerna, sekarang informasi sudah ada semuanya di wadah digital yang hanya bisa didapatkan dengan ‘satu kali klik’. Jadi, tidak perlu ada menghafal lagi.
Selain itu, siswa juga jangan menguasai sesuatu yang standar-standar saja, apalagi sekarang ada beberapa pekerjaan yang akan digantikan oleh robot. Sekolah mulai memberikan ketrampilan yang memang dibutuhkan dalam dunia kerja ataupun dunia bisnis.
“Siswa mulai diajarkan tentang bagaimana performace karakter, integritas yakni apa yang diucapkan sama dengan apa yang dilakukan, lalu kejujuran, tanggungjawab, dan berani mengambil resiko,” tuturnya.
Haidar beranggapan, orang yang sukses adalah orang yang terus belajar tidak berhenti. Jadi, harus beranggapan belajar itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Kalau siswa hanya mengejar kelulusan saja, maka akan tertinggal.
“Dalam dunia bisnis dan usaha perunahan sangat cepat, tidak ada yang absolut. Oleh karena itu, perlu belajar terus menerus,” jelasnya.
Sementara itu, alumni angkatan 1 SMA Lazuardi dan Digital Strategist Mizan, Muhammad Irfan menuturkan, di zaman sekarang ini infomasi mudah didapat, sehingga bisa membuat seseorang dari usia dini sudah bisa mendapatkan arah untuk masa depannya ingin menjadi seperti apa. Oleh karena itu, sekolah harus bisa menyesuaikan untuk hal tersebut, yakni dengan menyiapkan modul-modul pembelajaran yang sesuai dengan minat bakat siswa dalam mengembangkan diri.
“Tetapi tentunya tetap harus ada mata pelajaran wajib lainnya, sebagai pembelajaran yang disampaikan guru di kelas,” katanya.
Irfan mengatakan, sekarang ini di dunia kerja mencari orang tidak hanya melihat dari lulusan perguruan tinggi apa dengan nilai berapa, tetapi lebih dominan melihat kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya
“Seseorang itu mudah bosan sekarang ini. Jadi perusahaan kreatif membutuhkan kemampuan orang untuk melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, kemampuan dalam menganalisis sangat penting,” ucapnya.
-
Tidak hanya webinar, tetapi dalam acara penutupan tersebut, juga diumumkan juara dalam lomba-lomba yang digelar dalam Lazfest 2022. Selain itu, panitia Lazfest 2022 juga menampilkan cerita pendek dengan judul Lantunan Warna Juwa, sesuai dengan tema Lazfest 2022. (rd)
-
Daftar juara lomba Lazfest 2022 :
- Minecraft
Juara 1 : Gendhis Larasati Abimantrana
Juara 2 : Muhammad RafieJuara 3 : Haidar Abimanyu Putra Ardiansyah
- Story Telling
SMP
Juara 1 : Vasti Grania Shafa
Juara 2 : Raihana Cahya Madani T
Juara 3 : Lillah Maghfirotul Karimah
SMA
Juara 1 : Adiba Cahya
Juara 2 : Aisyah Adinda Rachma
Juara 3 : Tsania Fatimah Az-Zahra
Juara favorit : Helen Kusuma Annisa dari SMA Negeri 3 Depok
- Mobile legends
Juara 1 : Tim Gocir 2
Runner Up : Lasting Glory
MVP : Kaka Rindra Ramdani
- Kaligrafi
SMP
Juara 1 : Nazhifah Qulbi Nurhikmah
Juara 2 : Nur Hayati
SMA
Juara 1 : Toshiro Adilfi Wilmer Deevan
Juara 2 : Arianna Yasmine Aulia
- Innovention
Juara 1 : Namira Aisha
Jurnalis/Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=yriAG10QbcU