RADARDEPOK.COM - Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMP kelas VII terbitan tahun 2021 terpaksa harus ditarik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), lantaran keliru memuat penjelasan soal Trinitas dalam ajaran Kristen Protestan dan Kristen Katolik.
"Buku versi elektronik yang beredar sudah kami tarik dan segera kami ganti dengan edisi revisi. Pencetakan versi lamanya sudah kami hentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi. Kami juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikannya bagi yang sudah menerima buku-buku versi lama tersebut," ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo.
Anindito menjelasman, tindakan penarikan oleh pihaknya tersebut berdasarkan laporan, koreksi, dan saran-saran perbaikan dari masyarakat.
"Kami mengapresiasi masukan, saran, dan koreksi untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku-buku pendidikan," ujar dia.
Saat ini, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek sedang melakukan kajian terkait konten di dalam buku mata pelajaran PPPKn SMP Kelas VII terbitan 2021 tersebut. Selanjutnya, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek segera memperbaiki sesuai masukan yang diterima dari berbagai pihak, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.
Pusat Perbukuan akan melibatkan perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia dalam proses perbaikannya.
Sebelumnya, konten pada buku PPKn untuk SMP kelas VII viral di media sosial lantaran keliru menjelaskan Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Dalam buku itu tertulis penjelasan mengenai agama Kristen Protestan yakni "Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas".
Begitu pula pada penjelasan agama Kristen Katolik tertulis "Tuhannya sama dengan Kristen Protestan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus." Penjelasan di buku PPKn itu menuai kritik dan protes dari berbagai kalangan. Di Twitter akun @mogitscj menyampaikan keluhan soal kesalahan penjelasan di buku. Sigit Pranoto, sang pemilik akun mencuit:
"Dear @Kemendikbud_RI cc: @nadiemmakarim @Nadiem_Makarim @KatolikG @ProtestanGL Entah bagaimana proses editing penerbitan buku panduan belajar seperti ini dilakukan. Sangat disayangkan bahwa penulis tidak memahami ajaran dari agama Kristen Protestan dan Katolik terkait Trinitas"
Kemendikbudristek, kata Anindito, akan selalu menerima masukan, koreksi, dan saran untuk memperbaiki kualitas buku-buku pendidikan. Masukan, koreksi, dan saran dapat dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id. (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
https://youtu.be/tKaPLjas49c