RADARDEPOK.COM - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok dan para orang tua siswa yang belum mendapatkan sekolah, kembali mendatangi SMAN 14 Kota Depok. Sayangnya, sang kepala sekolah tidak berada di tempat.
Hal tersebut, dinilai relawan DKR Depok bertolak belakang dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang siap memfasilitasi Bonge dan kawan-kawan yang viral lantaran Citayam Fashion Week. DKR pun menuding orang nomor satu Jawa Barat itu hanya sekedar pencitraan belaka.
Ketua DKR Depok, Roy Pangharapan mengungkapkan, sebelumnya pada aksi Jumat (30/07), DKR berjanji akan kembali mendatangi SMAN 14, untuk memastikan siswa miskin mendapatkan sekolah.
"Ya sesuai janji kami saat aksi hari Jumat, akan kembali datang ke sekolah untuk memastikan bahwa siswa miskin mendapatkan sekolah," ujar Roy Pangharapan kepada Radar Depok, Senin (1/8).
Ternyata, lanjut Roy Pangharapan, Kepala SMAN 14 Depok tidak ada ditempat, hanya ada dua orang staf tata usaha, yang tidak bisa mengambil keputusan saat menghadapi rombongan DKR kota Depok.
"Kepala sekolah tidak ada di tempat, hanya ada dua orang staf tata usaha, satu di antara saudara Ihsan, yang mengatakan tidak tahu keberadaan Kepala Sekolah. Sepertinya kepala sekolah menghindar," jelas Roy Pangharapan.
Pihak tata usaha diminta untuk segera menghubungi kepala sekolah via WhatsApp, namun ternyata tidak ada balasan.
"Akhirnya pimpinan DKR kota Depok beserta orang tua siswa meninggalkan sekolah,” kata Roy Pangharapan seraya menitipkan surat pemberitahuan untuk Kepala SMAN 14.
"Ya sangat terpaksa kita kembali akan melakukan aksi massa," imbuh Roy Pangharapan.
Diberitakan sebelumnya, Jumat ( 29/07) DKR telah melaksanakan aksi massa di SMAN 14, namun belum mendapatkan hasil yang maksimal, belum semua bisa bersekolah.
Roy Pangharapan menegaskan bahwa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kerap berjanji akan memastikan semua siswa bisa sekolah.
Bahkan, beberapa waktu lalu kepada Bonge aktivis Citayam Fashion Week (CFW) di sebuah televisi, Ridwan Kamil memastikan bisa sekolah. Bahkan Gubernur meminta agar Bonge mengumpulkan teman-temannya yang kesulitan sekolah.
"Namun buktinya sampai sekarang gubernur masih membiarkan banyak anak dari keluarga miskin tidak sekolah. Jadi kemungkinan besar memang gubernur hanya pencitraan. Orang miskin harus berjuang sendiri agar anaknya bisa sekolah," tegas Roy Pangharapan.
Menurut Roy Pengharapan setiap tahun DKR menerima laporan dan permohonan orang tua siswa miskin untuk mendapat sekolah negeri.
"Setiap tahun juga kami harus memperjuangkan mereka karena tidak ada yang perduli. Buat keluarga yang mampu mereka bisa beli bangku sekolah. Tapi buat yang tidak mampu hanya protes dan aksi massa yang bisa dilakukan," pungkas Roy Pangharapan. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah