RADARDEPOK.COM, DEPOK – Setelah vakum turun ke masyarakat melakukan aktivitas pengabdian masyarakat selama periode pandemi Covid-19, Senin (15/8) Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM), meluncurkan kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat 2022 yang akan melaksanakan 318 program.
Sebagai sebuah perguruan tinggi, pengabdian masyarakat merupakan salah satu tugas selain pendidikan dan penelitian.
Pada acara peluncuran yang dilakukan di Makara Art Center (MAC) UI, Kampus Depok, hadir secara daring empat keynote speaker. Di antaranya Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, H. Abdul Halim Iskandar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
DPPM memperkenalkan program pengabdian masyarakat unggulan UI di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari bidang kesehatan, lingkungan, energi, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Program-program tersebut melibatkan ratusan tim pengmas yang terdiri dari sivitas akademika, dosen, dan mahasiswa.
“UI sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka yang dekat di hati masyarakat dengan kekayaan sumber dayanya, menjadi tumpuan harapan dari banyak pihak untuk mengambil peran lebih besar dalam penanganan persoalan-persoalan kompleks yang tengah dihadapi Indonesia. Oleh karena itu, kami seluruh sivitas akademika UI terus berupaya memberikan kontribusi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa,” ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami.
Lebih lanjut, Nurtami menyampaikan bahwa UI membuka diri untuk berbagai bentuk kerja sama dalam hal riset, inovasi, kerja sama CSR, dan program lainnya yang dapat membantu untuk menyelesaikan masalah dan memberdayakan masyarakat. UI menggunakan pendekatan quintuple helix sebagai model interaksi antarpihak dalam pengembangan peran eksternal.
“Kelima helix, mulai dari Pemerintah, dunia usaha, dunia akademis/kampus, dan masyarakat, harus saling bersinergi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan lebih sejahtera. Itu semua dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan sebagai unsur penunjang yang perlu dipastikan agar dapat bersinergi dan tidak berbenturan dengan solusi-solusi yang akan diberikan dalam upaya penyelesaian berbagai masalah yang ada,” ujarnya.
Teten Masduki dalam pidatonya mengatakan, kegiatan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan kegiatan yang sangat baik bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan karakter dan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha.
“Harapan saya, Program Pengabdian Masyarakat UI lebih difokuskan untuk menyejahterakan masyarakat terutama dalam sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. Karena terdapat lebih dari 90 persen pelaku UMKM di dalamnya,” kata Teten.
Menurut Mensos RI, Tri Rismaharini, UI sangat tanggap atas kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Daerah. Kolaborasi antara UI, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah dapat membantu penyelesaian masalah-masalah yang ada di daerah.
Risma juga mengatakan, sinergi ini diperlukan karena pemerintah sering terjebak pada rutinitas. Oleh karena itu, dengan menggandeng perguruan tinggi, masalah yang ada di daerah dapat ditangani dengan cepat.
“Kami berharap Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik karena masyarakat sudah menunggu bantuan kita. Pemerintah Daerah harus membantu upaya dan niat tulus dari UI dengan menyiapkan segala fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan pengabdian masyarakat,” terang Risma.
“Upaya ini dilakukan agar masyarakat menjadi berdaya untuk dapat mengakses kebutuhan ekonominya sehingga tercipta masyarakat yang maju untuk mewujudkan pembangunan daerah. Kami mengucapkan terima kasih kepada UI karena telah memberikan pemikiran, keilmuan, tenaga, bahkan mencarikan dana yang dibutuhkan daerah. Semoga kolaborasi ini dapat berjalan dengan lancar demi mewujudkan kemajuan bangsa,” pungkas Risma.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT memberikan apresiasi Program Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat UI. Ia mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan desa sangat ditentukan oleh kegiatan pemberdayaan masyarakat desa.
“Pemberdayaan masyarakat dan pendampingan masyarakat desa adalah kunci pembangunan desa. Menurutnya UI menemui relevansi sebagai sarana kampus untuk membersamai desa, meningkatkan kualitas SDM desa, membangkitkan ekonomi desa, dan menjamin kelestarian budaya local,” ucapnya. (gun/**)