Senin, 22 Desember 2025

Kurikulum Merdeka, Guru Bebas Pilih Perangkat Mengajar

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 19:21 WIB
MENGAJAR : Salah satu guru honorer sedang mengajar di sekolah Kota Depok, belum lama ini. DOK Radar Depok
MENGAJAR : Salah satu guru honorer sedang mengajar di sekolah Kota Depok, belum lama ini. DOK Radar Depok

RADARDEPOK.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang menggulirkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru tersebut masih dijalankan secara bertahap dan terbatas di beberapa sekolah.

Data Kemendikbudristek menyebutkan, jumlah sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 143.265 unit. Implementasi terbanyak ada di jenjang SD, yaitu berjumlah 84.034 unit. Disusul di jenjang PAUD 24.159 unit, dan jenjang SMP ada 18.938 sekolah.

Baca Juga : Dinsos Depok Fasilitasi 53 ODGJ

Kemendikbudristek menetapkan ada tiga jalur bagi sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka. Yaitu, Jalur Mandiri Belajar, Jalur Berubah, dan Jalur Berbagi.

Untuk implementasi Jalur Mandiri, Kurikulum Merdeka diterapkan untuk PAUD (usia 5-6 tahun), Kelas I SD, Kelas IV SD, Kelas VII SMP, dan Kelas X SMA.

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka itu, Kepala SMP Negeri 2 Singosari Bambang Dwi Yudo Leksono sangat mengapresiasi. “Lewat Kurikulum Merdeka, guru dapat memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik,” kata Bambang dalam kegiatan Gerakan Transformasi Edukasi (Generasi) Trakindo SMP pada Kamis (25/8).

https://www.youtube.com/watch?v=i-VFv9cPeEY

Bambang menjelaskan, implementasi Kurikulum Merdeka oleh sekolah diarahkan untuk mencapai kompetensi peserta didik. Termasuk dalam kondisi khusus. Dia mencontohkan Pandemi Covid-19 merupakan salah satu kondisi khusus. Pada kondisi pandemi, membuat munculnya fenomena ketertinggalan pembelajaran (learning loss) berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik.

“Untuk mengatasi learning loss sekolah memerlukan pemulihan pembelajaran,” kata dia.

Bambang menyambut baik peran Gerakan Generasi Trakindo membantu sekolah mempercepat pemulihan dan membangun standardisasi yang setara antar sekolah dan antara peserta didik.

Chief Administration Officer Trakindo Yulia Yasmina mengatakan implementasi Kurikulum Merdeka butuh kerjasama banyak sektor. “Di antaranya sektor usaha,” kata dia. Yulia menyampaikan apresiasi terhadap Kurikulum Merdeka. Sebab bertujuan menciptakan siswa Indonesia yang memiliki kompetensi unggul sesuai tantangan di masa depan.(JPC/rd)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X