Senin, 22 Desember 2025

Mengabdi ke Masyarakat, Tim Dosen FKUI Ajak Pilah Sampah dari Rumah Guna Mengurangi Timbulan Sampah di Kabupaten Sumedang

- Kamis, 29 September 2022 | 11:27 WIB

RADARDEPOK.COM-Salah satu kontributor utama sumber sampah nasional adalah timbulan sampah rumah tangga yang tinggi. Data pada situs Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2021 menunjukkan bahwa produksi sampah nasional adalah sekitar 29.56 juta ton/tahun. Dari jumlah ini komposisi utamanya di dominasi oleh sisa makanan (40.5%), serta utamanya berasal dari sampah rumah tangga (40.8%). Masalah sampah saat ini merupakan masalah global termasuk di Indonesia. Saat ini Indonesia berada pada urutan ke-5 setelah Amerika, India, Cina dan Brazil, sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia, menurut World Population Review (2022). Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian, penanganan dan pengelolaan yang serius dari pemerintah.


Permasalahan sampah juga mengakar sampai ke daerah, salah satunya di Kabupaten Sumedang. Data SIPSN tahun 2021 menunjukkan bahwa besarnya timbulan sampah di Kabupaten Sumedang adalah sekitar 161,462.89 ton/tahun, sedangkan pengurangan sampah dari timbulan yang ada masih sebesar 4.11%, dengan prosentase penanganan sampah per tahun sebesar 26.72%. Hal ini masih menjadi ‘PR’ bagi Pemda setempat. Permasalahan utama pada pengelolaan sampah adalah masih rendahnya kapasitas pengelolaan sampah, perilaku kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah, regulasi pengelolaan sampah yang belum optimal, serta masih sedikit melibatkan tanggung jawab industri. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan berbagai upaya yang melibatkan masyarakat, agar lebih cepat dan luas dampaknya bagi pengelolaan sampah yang lebih baik.




-
PENGABDIAN : Peserta kegiatan, ibu-ibu anggota posyandu Violet, Desa Tanjungsari, Kecamatan tanjungsari, Kabupaten Sumedang. FKUIFORRADARDEPOK

Sebagai bagian dari masyarakat dan sebagai salah satu pusat pendidikan kesehatan tertua, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), berupaya memberikan kontribusi dan peran aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Berangkat dari adanya kerjasama antara Universitas Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, tim pengabdian masyarakat FKUI menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi serta pemberdayaan ibu rumah tangga terkait kegiatan pilah sampah dari rumah dan penerapan prinsip 3R. Kegiatan ini menyasar ibu-ibu rumah tangga melalui kegiatan Posyandu Balita. Tim Pengmas FKUI ini diketuai oleh dr. Dewi Sukmawati (Departemen Histologi), serta terdiri dari sejumlah dosen dari berbagai departemen, yaitu Dr. Dwi Anita Suryandari (Dept Biologi Kedokteran), Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti (Dept Biokimia dan Biologi Molekuler), dan dr. Rahimi Syaidah (Dept Histologi).


Kegiatan ini dilakukan sebagai hasil kerjasama dan dukungan dari Puskesmas PTD Tanjungsari, dan dilaksanakan di Posyandu Violet, Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Posyandu ini terletak di RW 03 dan membawahi tujuh RT, sehingga diharapkan lebih luas cakupannya.


Pada kegiatan ini disosialisasikan topik terkait sampah seperti jenis-jenis sampah, upaya pengelolaan sampah mulai dari rumah, peran aktif yang dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga dalam memilah dan mengurangi timbulan sampah rumah tangga, serta dampak timbunan sampah bagi kesehatan. Ibu-ibu diajak untuk melakukan dan menerapkan prinsip 3R: reduce, reuse dan recycle. Kegiatan Reduce dapat dilakukan dengan mengurangi timbulan sampah, misalnya menggunakan kembali kotak bekas makanan yang dibeli, untuk menyimpan/ membeli makanan berikutnya; menggunakan tas belanja ramah lingkungan (eco bag) untuk mengurangi penggunaan tas plastik/ kresek.




-
PENGABDIAN : Peserta kegiatan, ibu-ibu anggota posyandu Violet, Desa Tanjungsari, Kecamatan tanjungsari, Kabupaten Sumedang. FKUIFORRADARDEPOK

Reuse dapat dilakukan dengan menggunakan kembali berbagai bahan/barang yang sudah tidak terpakai untuk keperluan yang sama atau berbeda, misalnya menggunakan botol bekas minuman kemasan untuk pot bunga, hiasan rumah, tempat pensil, menggunakan pakaian bekas untuk lap, dan sebagainya. Sedangkan recycle dapat dilakukan dengan mengolah kembali bahan-bahan tidak terpakai, misalnya mengolah plastik bekas tempat bubuk deterjen menjadi tas belanja atau hiasan rumah, serta mengolah sampah organik menjadi kompos.


Setelah kegiatan penjelasan dari para narasumber, terdapat pula sesi tanya jawab dengan ibu-ibu peserta. Pada sesi ini terungkap bahwa ibu-ibu dan masyarakat setempat sangat mengharapkan tindak lanjut dari Pemerintah Daerah terkait pengelolaan sampah. Hal ini karena sampah yang telah dipilah oleh warga masih belum ada tindak lanjut nyata, akan dikemanakan dan bagaimana pengelolaan sampah yang sudah dipilah. Selain itu juga belum ada alur untuk pemanfaatan plastik, apakah bisa dijual sehingga ada nilai ekonominya, serta siapa yang dapat diajak kerjasama terkait hal ini.


Kegiatan sosialisasi, edukasi dan penyuluhan tentang pilah sampah sejak dari rumah ini, diharapkan dapat menjembatani kesenjangan di lapangan untuk disampaikan kepada Pemda setempat terkait pengelolaan sampah. Dengan keterlibatan ibu-ibu rumah tangga dalam Gerakan Pilah Sampah mulai dari rumah, diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan perilaku dalam masyarakat terkait membuang dan memilah sampah, serta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh tentang pilah sampah, dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, keluarga dan masyarakat luas. (arn/rd)


Editor : Arnet Kelmanutu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X