RADARDEPOK.COM – Sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan tema “Deteksi dan Pencegahan Hipertensi melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Indramayu” di Desa Pabean Udik, Kabupaten Indramayu, Jumat (23/09).
Tim PKM ini diketuai oleh Yanto Sandy Tjang dengan beranggotakan lima dosen yaitu Agneta Irmarahayu, Hikmah Muktamiroh, Yuni Setyaningsih, Citra Ayu, Maria Selvester. Kemudian empat mahasiswa semester 7, yaitu Reza Ramadhansyah, Anastasia Joanne, Melati Nurulita Alvina serta Rafi Thariq Akbar.
Kegiatan PKM tersebut berlangsung di Balai Desa Pabean Udik, dihadiri oleh tim PKM, kader Posyandu/ Posbindu wilayah Karang Mulya I dan Anjun, serta dihadiri tim dari Puskesmas, yaitu kepala puskesmas, pengelola program penyakit Tidak Menular Puskesmas Margadadi dan tim.
Sebagai juru bicara Tim PkM, Hikmah menyatakan, hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini, dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan.
Hipertensi yang biasa dikenal dengan darah tinggi, terkadang dianggap sepele oleh masyarakat. Namun pada kenyataannya, penyakit hipertensi jika dibiarkan saja dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, seperti serangan jantung, gagal ginjal, stroke, gangguan penglihatan, gangguan seksual dan gangguan saraf.
"Atas dasar itu, kami berinisiatif memberikan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat dalam menangani penyakit hipertensi di Desa Pabean Udik," tutur Hikmah kepada Radar Depok, Kamis (29/09).
Hikmah mengatakan, tim memberikan pre-test sebelum melakukan penyuluhan. Kemudian dilanjutkan penyuluhan dengan pemateri Maria Selvester yang dilanjut dengan sesi tanya jawab.
-
Sebagai pemapar makalah penyuluhan, Maria Selvester menyatakan bahwa tekanan darah normal di kisaran 120/80- mmHg. Namun, apa yang harus dilakukan ketika tekanan darah naik, salah satu upaya yang dilakukan adalah harus tenang dan jangan panik. Sebab rasa panik akan menambah tekanan darah semakin tinggi. Hubungi tenaga kesehatan di pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk konsultasi. obat diminum bukan saat tekanan darah terukur tinggi saja.
“Harus dikonsumsi teratur walau hasil pengukuran tekanan darah dalam batas normal,” tegas Maria.
Selain itu Tim PKM Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta juga menjelaskan mengenai faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi dibagi menjadi dua, yakni faktor yang tidak dapat dicegah, seperti umur, jenis kelamin, riwayat keluarga (genetik), kemudian faktor yang dapat dicegah, yakni kegemukan (obesitas), merokok, kurang aktivitas fisik, diet tinggi lemak, konsumsi garam berlebih, Dislipidemia, konsumsi alkohol berlebih, Psikososial dan Stres.
Pada kegiatan tersebut, selain penyuluhan juga ada pelatihan cara mengukur tensi oleh Yuni Setyaningsih dan pelatihan cara pengisian logbook untuk pasien hipetensi oleh Agneta Irmarahayu.
Kepada kader, tim PkM mengajurkan untuk mengecek tekanan darah mandiri secara rutin dan sekali setiap pagi dan dua atau tiga kali saat malam hari, mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter, juga tepat waktu serta tepat dosis, memberikan tips mengontrol hipertensi, juga mengatur pola makan untuk menghindari hipertensi.
“Itu hanya beberapa kali seminggu, tidak perlu setiap hari mengecek tekanan darah,”
kata Agneta.
-
Di sana, Tim PkM juga menjelaskan mengenai pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan CERDIK, yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, kelola stres.
“Selain itu, kendalikan hipertensi dengan PATUH, yakni periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi pengobatan dengan tepat dan teratur, tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman, hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya,” jelas Yuni Setyaningsih .
Pengabdian masyarakat ini didanai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Jakarta dengan menggunakan skema Percepatan Pembangunan Desa Indramayu. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah