RADARDEPOK.COM – Kartu Indonsia Sehat (KIS) merupakan program pemerintah untuk membantu masayakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Akan tetapi,  salah seorag warga Perumahan Bumi Sawangan Indah 2, RT7/10, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, mengeluhkan sulitnya proses pembuatan KIS ini.

Lantaran, KIS yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan justru masyarakat tidak mendapat pelayanan yang baik dari instansi pemerintah di tingkat Kota Depok dalam proses pembuatannya. Sebab itu, swarga RT7/10 Pengasinan, Renny Oktaviana mengeluhkan pelayanan yang diberikan Dinas Sosial Kota Depok.

“Awal mula saya mengurus KIS ke Dinas Sosial (Dinsos) secara langsung pada awal Januari 2021. Rencananya, KIS tersebut diperuntukkan untuk pengobatan adik kandung saya, Ratnasari Kaporina,” ucapnya kepada Radar Depok, Jumat (2/12).

Pada saat itu, lanjut Renny, adik kandungnya mengalami pendarahan di kepala, dalam keadaan dirawat di RSUD Depok sejak Desember 2020.

“Pendarahan di kepalanya terjadi akibat darah tinggi menurut dokter setempat, hingga akhirnya Ratna dirawat di RSUD Depok kurang lebih 20 hari,” jelasnya.

Akhirnya, ucap Renny, Ratna mendapat pelayanan kesehatan secara gratis, berkat Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemkot Depok melalui UPTD Puskesmas Pengasinan.

“Meskipun begitu, sangat disayangkan pelayanan dinas terkait begitu lambat, sejak awal Januari 2021 saya mengurus KIS tetapi tidak kunjung jadi. KIS itu kan jatahnya satu orang untuk nama yang tercantum di Kartu Keluarga (KK), saya sudah bilang padahal ke mereka (Petugas Dinsos) kalau saya ingin memprioritaskan adik kandung saya untuk penanganan kesehatannya, tetapi yang didapat malah KIS atas nama saya saja,” ungkapnya geram.

Padahal, kata Renny,  terdapat empat nama yang belum mendapat KIS, semua prosedur dari segi perizinan dan lain sebagainya telah dilakukan.

“Dari empat nama yang belum mendapat KIS tersebut, saya mengajukan nama tersebut semuanya, tetapi saya memprioritaskan adik kandung saya, untuk pengobatan di rumah sakit,” terangnya.

Renny mengatakan, ketika ia mengurus KIS awal januari 2021 lalu, tanda terima kemudian disahkan 26 januari 2021, oleh Dinas Sosial Kota Depok.

“Saya melayangkan ajuan lagi waktu itu, soalnya tiga orang lagi di keluarga kami belum dapat, akhirnya saya dipinta sabar menunggu pada 19 April, untuk tiga nama tercantum di KK yang belum mendapatkannya,” jelas Renny.

Renny mengucapkan, sejak 2021, kepengurusan KIS yang diajukan tak kunjung ada kabar baik hingga saat ini, ucap Renny, meskipun ia sudah mengajukannya beberapa kali.

“Hingga sampai saat ini belum ada kabar apapun, terakhir hanya disuruh sabar menunggu. Waktu itu saya bercerita ke tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Pengasinan perihal KIS. Mereka berkata, kalau KIS nya sudah jadi nanti akan diantar ke rumah, tapi nyatanya sudah setahun lebih tidak ada kabar baik,” geramnya.

Renny mengaku tak mengerti, kenapa pemerintah memiliki kinerja yang buruk, apalagi berkaitan dengan kesehatan seseorang dari segi kepengurusan KIS untuk masyarakat banyak.

“Meskipun adik saya sudah membaik, saya ingin pemerintah dapat melayani masyarakat dengan baik, terutama untuk kepentingan masyarakat banyak. Apalagi ini menyangkut nyawa seseorang, tolong dibenahi hal kecil seperti itu,” tutupnya. (ama/rd)

Jurnalis : Aldy Rama 

Editor : Indra Siregar