Senin, 22 Desember 2025

Taman School UI Juara Kompetisi Pertamuda Seed and Scale Up 2022

- Kamis, 15 Desember 2022 | 11:51 WIB
PRESTASI: Tumbuhkan tiga ekosistem pembelajaran, Taman School Universitas Indonesia Juara Kompetisi “Pertamuda Seed & Scale Up 2022”. FOTO: HUMAS UI FOR RADAR DEPOK
PRESTASI: Tumbuhkan tiga ekosistem pembelajaran, Taman School Universitas Indonesia Juara Kompetisi “Pertamuda Seed & Scale Up 2022”. FOTO: HUMAS UI FOR RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Taman School mengikuti Final Pitching Demoday Pertamuda dalam kompetisi “Pertamuda Seed and Scale Up 2022” yang diadakan PT Pertamina (Persero), pada 7–10 Desember 2022, di Jakarta Double Tree Hotel by Hilton,

Taman School menjadi tiga terbaik dari 2.000 peserta yang mengikuti kompetisi ini. Berkat kemenangan ini, mereka memperoleh hadiah dana pembinaan sebesar 100 juta rupiah dan dana pendampingan untuk inkubator bisnis sebesar 25 juta rupiah dari Pertamina.

Taman School merupakan startup peer to peer education atau pendidikan sebaya yang memiliki misi membuat pelajar merasa aman secara akademis dan psikologis.

Startup binaan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) ini membantu siswa dan mahasiswa membuat bimbingan belajar (bimbel) mereka untuk siswa lain. Saat ini, Taman School masih berfokus pada bidang akademis.

Ke depannya, startup ini akan dikembangkan di area industri dan perkantoran agar karyawan dapat membuat kelas mereka sesuai kompetensi dan pengalaman masing-masing.

“Kami bukan bimbel baru. Kami menganalogikan Ruang Guru, Zenius, dan sejenisnya seperti McD, KFC, atau brand fast food besar lainnya. Taman School membuat marketplace-nya. Orang-orang yang berprofesi sebagai tutor, seperti mahasiswa atau guru yang mengajar dari rumah, dapat membentuk ekosistem yang adil, demokratis, dan terdesentralisasi agar mereka bisa berkembang,” ungkap Founder Taman School, Mochammad Risky Altaresh.

Taman School memiliki tiga ekosistem yang ditumbuhkan. Pertama, ekosistem peer tutors yang pendiri kelas dan tutornya adalah tutor sebaya dari kalangan mahasiswa atau siswa dari sekolah unggulan.

Kedua, penerapan Talamus (learning management system berbasis notion) untuk mempermudah para pengajar dalam proses belajar-mengajar. Ketiga, ekosistem marketplace dengan pembayaran inklusif (patungan dan bayar seikhlasnya).

Skema patungan diterapkan di kelas kecil, sedangkan skema bayaran seikhlasnya diterapkan di kelas besar. Semakin banyak anggota, pembayaran semakin murah dan tutor mendapat bayaran lebih besar.

“Taman School sudah berdiri sejak 2019. Segment kami saat ini adalah siswa SMP yang ingin masuk SMA unggulan. Mereka yang mengajar adalah alumni dari SMA itu sendiri. Kami mulai dari SMANU MH Thamrin yang merupakan salah satu SMA terbaik di Indonesia. Dari 2019, growth kami cukup lumayan. Dari omzet yang awalnya 30–60 juta, kini telah mencapai 600 juta. Rencananya, kami akan memperbanyak tipe kelas lain dengan ekosistem yang jauh lebih kuat,” kata Altaresh.

Direktur Inovasi dan Science Techno Park, Ahmad Gamal, S.Ars., M.U.P., Ph.D., mengatakan UI melalui DISTP selalu mendorong pertumbuhan kewirausahaan melalui kegiatan inkubasi bisnis, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan.

Khusus untuk Taman School, sebagai salah satu startup yang lahir dari UI, DISTP telah memberikan pendampingan intensif berupa review substantif terhadap pitch deck dan rencana bisnisnya.

“Sebagai pemenang Pertamuda, Taman School juga akan menjadi salah satu kandidat startup yang mendapatkan fasilitas inkubasi oleh DISTP. Ini dilakukan agar ide brilian mahasiswa dapat terus dikembangkan dan diluncurkan sebagai usaha rintisan yang riil,” kata Ahmad Gamal.

Ada empat kriteria dalam pemilihan startup terbaik di kompetisi “Pertamuda Seed and Scale Up 2022”. Pertama, apakah gagasan yang ditawarkan menyelesaikan masalah yang ada masyarakat. Kedua, bagaimana gagasan tersebut diaplikasikan untuk melihat traction atau pengembangan bisnis serta validasi dari masyarakat.

Ketiga, bagaimana pengelolaan bisnis di perusahaan terkait. Ini masuk dalam kriteria karena juri dari perlombaan merupakan investor. Keempat, apakah tim dari startup tersebut memiliki kompetensi yang cukup untuk mengelola bisnis. (**/gun)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X