RADARDEPOK.COM - Mewakili Inkai Jawa Barat, dan mengharumkan SMAN 8. Tyasditya Dahayu berhasil menunjukkan kemampuannya dengan merebut juara 2, Kejuaraan Piala Menpora 2022 silam.
Laporan : Herdyan Anugrah
Pagi itu, matahari begitu cerah, menyinari sudut kegelapan, diantara rimbunya pohon-pohon yang berdiri tegak. Rasanya pagi itu sejuk, melihat canda tawa siswa yang telah berlibur, dan kembali beraktivitas belajar seperti biasa.
Bel masuk belum berbunyi, siswa SMAN 8 masih bercanda ria, melepas rindu, dan bermain bersama, setelah liburan panjang berakhir. Mengobrol, bermain basket, itu yang dilakukan siswa sebelum mereka memasuki ruang kelasnya untuk belajar kembali.
Di antara siswa tersebut, terdapat seorang siswa yang didampingi salah seorang guru, duduk di depan ruangan sambil tertunduk malu, dia memperkenalkan diri, sembari menjabatkan tangannya.
Siswa itu adalah Tyasaditya Dahayu, Siswa SMAN 8 yang berhasil menoreh prestasi di Kejuaraan Piala Menpora. Agenda yang diadakan syang diadakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga setiap tahun, oleh Menteri Pemuda dan Olahraga yang diselenggarakan pada 23-25 September 2022.
Sambil duduk, dia mulai bercerita awal mula dia mengikuti karate, dia mengikuti karate karena menyukai olahraga tersebut, di sisi lain dia juga ingin membekali dirinya dengan belajar bela diri.
"Awalnya ikut karate sejak umur lima tahun, waktu masih kecil banget, dan karena suka juga sama olahraganya, makanya sampai sekarang masih tetap mengikuti latihan dan kejuarannya juga," ungkap dia.
Tahun 2012, Tyas bergabung dalam salah satu Dojo Chrysant, pada Kejuaraan Menpora, dia mewakili Inkai Jawa Barat, dan dalam pertandingan tersebut dia mewakili Dojo yang diikutinya.
"Saya gabung ke Dojo Chrysant, pas Awal Dojo itu berdiri sekitar tahun 2012," ujar dia.
Ditengah obrolan, dia bercerita persiapan sebelum mengikuti kompetisi karate, dia mengaku membutuhkan waktu satu bulan lebih, dengan persiapan-persiapan yang cukup matang, hingga pertandingan tersebut dimulai.
Tidak hanya itu, saat dia menginjak sembilan tahun, dia mengaku pernah mengikuti kejuaraan tingkat nasional di Semarang, dan kejuaraan FORKI tingkat provinsi di Bandung.
"Selama mengikuti karate saya mendapatkan banyak ilmu, seperti cara untuk proteksi diri, pengalaman dengan mengikuti banyak pertandingan, dan banyak lagi," kata dia.
Dengan begitu, dia masih mempunyai kendala seperti kondisi hilang fokus, serta keadaan fisik, dan mental ketika latihan dan saat bertading. Dia berharap juga bisa mendapatkan prestasi, dan bisa meraih penghargaan lebih banyak lagi saat pertandingan.
"Kendala saya di fisik, dan mental, namun saya tetap berharap selalu semangat kedepannya, dan bisa menorehkan banyak lagi prestasi di olahraga karate," pungkas dia.(*/rd)
Jurnalis : Herdyan Anugrah
Editor : Indra Siregar