RADARDEPOK.COM - SMP Islam Terpadu (IT) Al Haraki mengadakan Alki Expo 2023, kegiatan ini diselenggarakan di Aula gedung sekolah, yang diikuti 350 siswa, dan berlangsung selama dua hari, mulai 12-13 Januari 2023.
Penanggung Jawab Alki Expo 2023, Abdul Fariz Naim mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah memberikan wadah untuk siswa yang sudah berkarya selama satu semester, dengan mengadakan pameran karya dari masing-masing siswa.
"Karya siswa kita pamerkan, kita berikan ruang untuk karya mereka agar bisa dilihat oleh orang banyak, karyanya juga bukan hanya dari sekolah, namun karya mereka dirumah seperti lukisan, novel, dan puisi yang mungkin tidak mereka pubilkasikan," ujar Fariz.
Persiapan yang dibutuhkan untuk membuat karya selama satu semester, namun untuk persiapan acara Alki Expo 2023 ini dimulai pada hari senin (9/1). Dengan pembentukan panitia yang dimulai pada bulan Desember silam.
Ketua Pelaksana, Bagas Febriansyah menjabarkan bahwa Alki Expo 2023 merupakan pameran- yang memamerkan hasil karya siswa, dari Mata Pelajaran (Mapel), Sekolah, maupun karya yang dibuat di rumah.
Total pameran karya yang dipajang di Alki Expo 2023 ini berjumlah 500 karya. Selain Live Cooking, membatik, dan Photo booth.
Pameran karya tersebut, terdiri dari beberapa kategori karya yang berupa dua dimensi, tiga dimensi, hingga digital. Karya dua dimensi yaitu lukisan, gambar, dan foto, lalu untuk karya tiga dimensi seperti lilin pahat, batik, pot bunga, dan sebagainya, sedangkan untuk karya digital berupa video pembelajaran, video klip musik islami, video karakter Al Haraki, dan membuat games.
"Selain itu ada pameran P5 dari sekolah penggerak. Kurikulum Merdeka, kita juga sudah mengadakan pamerannya, selain itu kita juga membuka workshop, yaitu photo booth, batik tulis, cooking, batik tie dye, dan diakhiri dengan bazzar," ujar Bagas.
Acara Alki Expo 2023, dibagi menjadi dua sesi, dihari pertama dan kedua masing-masing diikuti sebanyak enam kelas. Kegiatan tersebut mengundang Kepala Bidang SMP dari Dinas Pendidikan, Kepala Kelurahan Depok, Kepala Camat Pancoran Mas, Pengawas Sekolah, Fasilitator Guru Penggerak di Depok, dan mengundang beberapa sekolah terdekat.
"Untuk hari kamis, kami mengundang 10 sekolah penggerak tingkat SMP, dan beberapa sudah hadir ke acara ini, untuk melihat kegiatan kita," kata Fariz.
Bagas mengatakan, Karya yang dipamerkan di kegiatan ini, terbagi menjadi dua, yaitu karya yang hanya dipamerkan, dan karya yang bisa diperjual belikan kepada pengunjung. Untuk harganya tergantung dari tingkat kesulitan siswa yang membuat karya tersebut.
"Untuk dipameran hari ini, ada beberapa karya yang ditandai dengan tulisan "Sale" yang artinya dijual, seperti nametag, lukisan dan beberapa pajangan. Jadi sebelumnya kita juga
menanyakan dulu kepada siswa pembuatnya, karya yang dia buat mau dijual atau tidak," ungkap bagas.
Tingginya antusias siswa mengadakan kegiatan ini, terihat dari jumlah karya yang dipamerkan, sehingga tahun ini cukup berkembang dibandingkan penyelenggaraan Alki Expo tahun lalu.
Dengan begitu, kegiatan Alki Expo 2023 ini mempunyai kendala seperti siswa yang bingung mengumpulkan karya, dan membutuhkan waktu untuk memilih karya yang akan dipamerkan. Setiap siswa juga bisa memajang karya lebih dari satu.
"Setiap siswa bisa memajang lebih dari satu karya, dan itu juga menjadi kendala karena siswa bingung mau memilih karya yang mana saja yang akan dipamerkan, jadi kendalanya itu hanya waktu berpikir saja," kata bagas.
Saat Pandemi Covid 19, kegiatan Alki Expo tetap berjalan, namun menggunakan platform digital, untuk mengadakan pameran.
"Feelnya kurang, tidak seperti pameran yang sekarang dilaksanakan, hanya melihat karya pameran dari rumah, tahun 2022 kemaren kita coba lakukan secara offline, namun terbatas, siswanya kita batasi untuk mencegah penyebaran Covid 19 juga," tutur dia.
Alki Expo 2023 ini diharapkan bisa memberikan wadah untuk siswa, agar bisa mengeksplor kreativitasnya, supaya mempunyai karya. Kegiatan ini untuk menginspirasi juga bagaimana SMP IT Al Haraki mengapresiasi karya siswa, dan bisa dicontoh oleh masyarakat, dan teman-teman sekolah lainnya.
"Harapan terbesar kami, untuk membuat siswa menghilangkan paradigma bahwa di sekolah hanya belajar, namun sekolah juga tempat untuk berkreasi, dari hasil kreasi siswa, mereka bisa menampilkan banyak karya," pungkas dia.(mg9/rd)
Jurnalis : Herdyan AnugrahÂ
Editor : Indra Siregar