SUSUR SUNGAI: Jawara Kota Depok bermain di Sungai Ciliwung, Minggu (16/4). Foto: Ade /Radar DepokRADAR DEPOK.COM, CIPAYUNG – Sungai merupakan salah satu jalur transportasi utama warga zaman dahulu. Sebelum adanya jalan-jalan darat, sungai sangat dibutuhkan setiap orang, baik untuk bepergian, menyebarkan ilmu maupun dalam mencari nafkah.
Hal tersebut diungkapkan ketua Lembaga Usaha Melestarikan Seni dan Budaya Kota Depok (Lumbuk), Norman Hasra. Menurutnya, sebagai warga yang hidup di zaman sekarang yang serba modern, sudah melupakan fungsi sungai dahulu yang sangat berguna.
“Sekarang orang enak saja membuang sampah ke sungai dan nggak peduli jika sungai itu dangkal atau sebagainya. Padahal dulu sungai berguna sekali sebagai sarana transportasi,” ujar Norman setelah melakukan arung Sungai Ciliwung bersama para jawara Depok.
Giat yang bertajuk Ngalun di Ciliwung bareng Lumbuk tersebut diikuti kurang lebih 60 orang. Dengan tujuan sebagai bentuk kepedulian terhadap sungai, sekaligus napak tilas jasa Sungai Ciliwung.
“Dulunya para sesepuh mendakwahkan agamanya, silat dan sebagainya melewati sungai ini. Ciliwung memang salah satu trasportasi utama zaman dulu,” kata Cang Nunu-sapaannya.
Koordinator kegiatan, Abdul Rohim mengatakan, selain melakukan napak tilas jasa-jasa Ciliwung, tujuan lumbuk dalam melakukan kegiatan susur sungai tersebut adalah ingin segera mendorong agar Ciliwung menjadi ekowisata.
“Ekowisata Ciliwung harus segera terwujud, karena dengan begitu kelestarian sungai dapat terjaga, selain itu juga dapat menjaga budaya,” katanya.
Lumbuk merupakan lembaga yang bersekretariat di RT01/04, Kelurahan Bojong Pondok Terong (Boponter), Cipayung. (ade)