RAMAI: Suasana Situ Pengasinan saat menjelang buka puasa. ramai dikunjungi masyarakat yang menghabiskan waktu ngabuburitnya. Foto: Ade /Radar Depok.
Menunggu saat berbuka atau yang lebih dikenal dengan ngabuburit, dimanfaatkan setiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Seperti yang dilakukan oleh warga Kecamatan Sawangan dan sekitarnya. Mereka lebih biasa menghabiskan waktu ngabuburitnya, dengan berjalan-jalan ke Situ Pengasinan.
Laporan: Ade Ridwan Yandwiputra /Radar Depok.
Suasana sejuk dan wangi khas air, dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata air, salah satunya Situ Pengasinan. Seolah mendapatkan ketenangan saat mendatangi tempat tersebut, banyak warga yang bersenda gurau di lokasi tersebut.
Terlebih saat datangnya Bulan Ramadan, situ yang memiliki luas kurang lebih 6 Hektar tersebut, semakin ramai dikunjungi orang, untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa dengan melakukan aktifitas di situ tersebut, yakni mulai dari memancing atau hanya berswafoto.
Salah satunya, Yanto (46) yang mengajak anak dan keluarganya untuk memancing. Dirinya sengaja mengajak anak dan keluarganya, untuk mengunjungi situ tersebut. Karena menurutnya, suasana situ lebih sejuk dibandingkan dengan pusat perbelanjaan (mal).
“Saya lebih suka habiskan waktu disini, ketimbang ke mal, karena selain dapat kesejukan, spotnya juga nyaman,” katanya.
Selain Yanto, banyak juga anak muda yang turut mendatangi situ tersebut hanya untuk menghabiskan waktu petang. Seperti, Indra (24) yang mengajak sang kekasih untuk hanya sekedar mengobrol di sekitaran Situ Pengasinan.
“Cuma ngobrol-ngobrol dan foto-foto saja, karena disini menarik tempatnya, buat foto juga bagus,” katanya.
Tak hanya itu, akses ke situ tersebut juga mudah dan tak perlu mengeluarkan biaya. Sehingga tak sedikit orang yang lebih memilih situ, sebagai alternatif ngabuburit ketimbang ke mal dan sebagainya.
Namun, sayang, pantauan Radar Depok, kelestarian Situ terlihat seperti tak terawat, pasalnya banyaknya sampah dan banyaknya tumbuhan eceng gondok menjadi pemandangan yang tak mengenakan di situ tersebut. (*)