SELALU MACET: Jalan Raya Pekapuran yang kondisinya sempit di wilayah Kelurahan Curug, Cimanggis, membuat pengendara harus saling bersabar. Foto: Ricky /Radar Depok.RADAR DEPOK.COM, CURUG – Jalan Raya Pekapuran yang berada di wilayah Kelurahan Curug, Cimanggis, sudah tidak representarif. Sehingga kerap menimbulkan kemacetan saat jam sibuk dan jam bubaran anak sekolah. Warga berharap ada pelebaran.
Pengendara yang sering melintasi jalan penghubung beberapa kelurahan tersebut mengharapkan agar ada pelebaran.
"Dengan lebar yang ada saat ini, sekitar 6-7 meter, tidak mampu menampung banyaknya kendaraan yang melintas. Masuknya juga sudah susah, terlalu kecil jalannya, padahal jalur utama," kata Andi Saputra warga Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos.
Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu pun kesal dengan ulah angkot yang kerap mangkal dan memarkir kendaraannya di pinggir jalan.
“Saat jam pulang sekolah di siang dan sore hari, kadang ngetem di dekat gang atau pintu gerbang sekolah, itu bikin macet," ucap Andi.
Tidak hanya itu, truk besar dari pabrik yang ada di sepanjang Jalan Raya Pekapuran saat keluar juga menimbulkan kemacetan.
"Kalau ada pekerjaan saluran air dan galian pun kemacetan sudah membuat parah. Sudah tidak representatif jalan ini, harusnya dilebarkan," harapnya.
Sama dengan Andi, warga RT02/06 Kelurahan Curug, Nur Salim pun mengharapkan agar pemerintah melebarkan jalan tersebut.
Kata dia, pada 2012 diwacanakan pelebaran dan sudah disosialisasikan kepada warga yang terdampak. Namun hingga kini wacana tersebut belum ada realisasi.
"Bahkan saat itu sudah dikumpulkan warga untuk membahas. Sampai sekarang tidak ada kabar, malahan yang mau dilebarin Jalan Nangka. Ini yang menjadi pertanyaan warga," katanya.
Pada saat itu, informasi yang Nur dapat, warga yang bakal terkena dampak rencana pelebaran Jalan Pekapuran sudah mengumpulkan fotokopi surat-surat seperti KTP, KK, dan surat tanah.
“Jalan Pekapuran itu rencananya dilebarkan 4 meter ke kanan dan 4 meter ke kiri. Warga sudah disosialisasikan, sudah mengumpulkan berkas, tapi kenapa tidak ada kelanjutan,” katanya. (cky)