TERTATA: Pengurus DPD PPKLI foto bersama dengan pedagang di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Jatijajar, Tapos, kemarin. Foto : Ricky/Radar Depok
Pengurus DPD Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia (PPKLI) Kota Depok mengajak kepada seluruh pihak yang ada di Kota Depok untuk ikut bersama-sama memberikan perhatian dan solusi terhadap keberadaan pedagang kaki lima (PKL).
Laporan : Ricky Juliansyah/Radar Depok
"Keberadaan PKL merupakan bentuk geliat dari ekonomi rakyat. PKL hanya ingin mencari makan, bukan mencari kekayaan, menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak. Dengan berjualan, berarti telah mengurangi angka pengangguran di Kota Depok," Ketua DPD PPKLI Kota Depok, Maryono di Posko DPD PPKLI Kota Depok, Jalan Raya Bogor, kemarin.
Pihaknya meminta kepada seluruh unsur yang ada jangan hanya bisa mengkritisi keberadaan PKL, tanpa memberikan masukan yang kontrukstif. Seharusnya, PKL mendapat perhatian yang baik, sehingga keberadaanya tidak memberikan dampak sosial.
"Mari kita duduk bersama wujudkan lingkungan yang tidak kumuh. Maunya seperti apa disampaikan solusinya. Bareng-bareng kita tata. Ayo kita berbuat dan buktikan kiprah untuk Depok. Jangan cuma bisa teriak sana-sini. Kalau PKL kumuh, tentunya Kota Depok tidak akan dapat adipura. Intinya PPKLI siap membenahi keberadaan PKL di Kota Depok, asalkan mendapatkan dukungan," ujarnya.
Ia menilai, jika di Jalan Raya Bogor kumuh akan para PKL, Kota Depok tentunya tidak akan mendapat piala Adipura, karena salah satu titik penilaian ada di jalan provinsi tersebut.
"Dari kami, PPKLI pun mendukung adanya Adipura, kami pun sampai membuat spanduk ucapan selamat untuk pemerintah dan masyarakat Depok," pungkasnya.
Sekretaris DPD PPKLI Kota Depok, Ahmad Taurus menambahkan, keberadaan PKl tidak hanya membangun sektor ekonomi masyarakat, namun juga ikut membantu sektor lainnya, seperti keamanan dan ketertiban. Dengan adanya PKL ikut memberikan dampak mengurangi kerawanan di jalan bagi para pengendara.
"Jalanan yang sepi kerap menimbulkan kerawanan dan aksi kejahatan seperti begal. Namun berkat adanya PKL, itu bisa diminimalisasi. Belum lagi jika ada kecelakaan pada malam hari, yang menolong korban biasanya PKL. Termasuk melerai kejadian tawuran pelajar maupun kelompok," imbuhnya.
Menurutnya, kalau memang dinilai kumuh, PKL siap menata dan ditata seperti apa. Jangan usaha-usaha rakyat seperti ini dihabisi karena berkaitan dengan pencarian keluarga. "Jika tidak bisa berusaha, dampaknya akan tumbuh penganguran baru," terangnya.
Tauruas menyampaikan bahwa hampir seluruh PKL yang ada di Kota Depok merupakan warga Depok. Karena itu, keberadaannya harus menjadi perhatian bagi semua pihak, termasuk Pemerintah Kota Depok.
"Jadi jangan hanya bisa menilai, tapi harus berbuat, seperti PPKLI yang sudah berbuat untuk warga Depok, khususnya para pedagang disini," tandasnya. (*)