KOMPAK: Tim Penilai BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama pengurus RW2, aparatur Pemerintahan Kecamatan Bojongsari, dan stake holder lainnya dalam lomba Kampung KB RW2, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, kemarin. Foto: Dicky / Radar Depok RADARDEPOK.COM, DURENMEKAR – Sebagai perwakilan Kecamatan Bojongsari dalam Lomba Kampung KB tingkat Kota Depok. Kemarin Kampung KB RW2 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, melakukan pemaparan dihadapan Tim Penilai Balai Diklat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat yang merupakan tim juri dari Lomba Kampung KB tingkat Kota Depok. Ketua RW2 Kelurahan Duren Mekar, Akib Aman mengatakan, Kampung KB RW2 merupakan Kampung KB pertama yang dibentuk di Kota Depok. Sebagai perwakilan Kecamatan Bojongsari untuk lomba tingkat Kota Depok, pihaknya telah berusaha maksimal menjalankan fungsi Kampung KB RW2 baik kepada masyarakat maupun sinergi dengan Pemerintah Kota Depok. “Saya yakin penilaian dari tim juri tingkat Kota Depok yang melibatkan Provinsi Jawa Barat hasilnya baik,” ujar Akib kepada Radar Depok, kemarin. Akib menjelaskan, Kampung KB RW2 memiliki 590 KK dari lima RT dibawah naungannya. Dia mencatat, lingkungan RW2 yang menggunakan KB aktif mencapai 278 orang. Untuk merealisasikan Kampung KB, pihaknya rutin melakukan pendataan, penyuluhan, monitoring, dan evaluasi. Sebagai Kampung KB, lingkungannya memiliki potensi unggulan yang menjadi mata pencarian masyarakat, yakni lahan pertanian, perikanan, dan pelaku UMKM. Pihaknya optimis, Kampung KB RW2 dapat Juara untuk tingkat Kota Depok. Sementara itu, Tim Penilai BKKBN Provinsi Jawa Barat, Abdullah mengatakan, 80 persen keberhasilan Kampung KB 80 dilihat dari pengkondisiannya. Perencanaan dan pengkondisian menjadi kunci kesuksesan kegiatan. Kampung KB disuatu wilayah tingkat RW terdapat keterpaduan seluruh program, BKKBN ingin kependudukan KB disinergikan dengan pembangunan keluarga. Dari data yang dimiliki, sambung Abdullah, daya tampung dan penduduk Kota Depok sudah tinggi. Depok merupakan daerah penyangga ibu kota, sehingga banyak masyarakat yang ingin bermukim di Kota Depok dan sebagai tempat mencari peluang usaha. “Kami ingin Kampung KB memiliki kualitas dan kuantitas untuk masyarakat,” tutup Abdullah. (dic)