satelit

Pelajar SMK Dicelurit Puluhan Pemuda

Sabtu, 20 Juli 2019 | 12:53 WIB
PERAWATAN : AR (16) terbaring di ruang rawat RS Citama Bojonggede, setelah menjadi korban pembacokan sekelompok pelajar di Jalan Raya Cipayung, Kelurahan/Kecamatan Cipayung. Foto : ARNET/RADARDEPOK RADARDEPOK.COM, CIPAYUNG – Pelajar SMK di Depok, AR (16) harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit, lantaran saat dibonceng rekannya, dikeroyok sekelompok pelajar yang melintas di Jalan Raya Cipayung, Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Kamis (18/7). Saat disambangi Radar Depok, AR mengungkapkan, sebelum kejadian, dirinya yang saat itu masih mengenakan seragam sekolah sedang dibonceng rekannya di Raya Cipayung. Namun, ia tidak mengetahui jika ada sekelompok pelajar sekitar 9 motor membuntuti dari belakang. “Saya dari rumah di Bulak Barat, terus mau ambil cargeran yang ketinggalan di rumah teman di Jalan Belimbing. Pas lagi nungguin teman. Langsung ada teriakan, pas saya lihat mereka sudah dekat dan langsung melayangkan celurit ke punggung saya,” jelas AR kepada Radar Depok, Jumat (19/7). Kedua temannya langsung melarikan diri dengan motor, sedangkan Adrian kabur ke permukiman warga guna meminta pertolongan.  Setelah itu, sambung AR, warga segera melarikan dirinya ke Rumah Sakit Citama. “Saya langsung dibawa ke RS sama warga,” ucapnya. Di lokasi berbeda, ibu korban, Ina Reifwutu menyayangkan insiden tersebut. Sebab, AR hanya ingin ke rumah tantenya yang tak jauh dari kediamannya di Bulak Barat, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok. “Dia mau ke rumah ade saya, tapi mampir dulu ke rumah temannya di daerah Jalan Belimbing buat ambil casan karena ketinggalan tadi di sekolah,” papar Ina sambil menangis di ruang rawat 1601 RS Citama. Ia pertama kali mendapatkan info dari guru. Saat itu Ina menghubungi anaknya. Namun, tidak kunjung dijawab. Beberapa menit kemudian, panggilan masuk dari nomer anaknya masuk dan yang bicara gurunya. “Ibu saya guru BP Adrian, anak ibu sekarang masuk rumah sakit karena jadi korban tawuran. Ibu segera kesini, kami tunggu,” ucap Ina memperagakan perkataan sang guru. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pancoranmas, Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, pihak keluarga korban sudah membuat laporan. Bahkan, pihaknya pun telah mengirimkan tim 3 Reskrim Polsek Pancoranmas untuk mengumpulkan bukti di lapangan. “Kami sudah menerima laporan, kemarin tim langsung ke rumah sakit meminta keterengan dari korban dan keluarga. Kami masih penyelidikan, cari saksi, dan petunjuk lainnya,” jelas Roni Agus saat dikonfirmasi Radar Depok. Bagi keluarga korban maupun kerabat, ia meminta agar segera laporkan apabila ada informasi terkini untuk diselidiki lebih lanjut. “Saya himbau kepada masyarakat apabila bertemu kejadian serupa segera laporkan ke petugas kami di lapangan atau langsung datang ke kantor,” pungkasya. Akibat dari benda tajam yang bersarang, AR harus mengalami dua tulang iga patah serta mendapat tiga jahitan kedalaman hampir 5cm. Keluarga memohon kepada pihak berwajib untuk bisa menindak dengan tegas dan nyata dengan menangkap para pelaku. Kemudian, keluarga juga meminta kamera perekam atau CCTV yang terdapat di salah satu ruko di situ untuk di jadikan barang bukti, agar pelakunya ketahuan dengan jelas. (arn)

Tags

Terkini