satelit

Lurah di Depok Ini Peduli Pendidikan

Selasa, 6 Agustus 2019 | 09:15 WIB
ISTIMEWA   Lurah Cipayung, Herman menganggap pendidikan merupakan hal yang penting. Bahkan, di tengah kesibukan sebagai lurah, ia masih bisa menyempatkan diri untuk menyambangi sekolahan yang ada di wilayah Kelurahan. Laporan : Arnet Kelmanutu Puluhan atau bahkan ratusan siswa SDN Cipayung 3 berbaris rapi menjalankan Upacara Senin (5/8) dengan hikmat. Seragam putih-putih serta dasi merah bertuliskan ‘Tut Wuri Handayani’ menjadi pandangan yang kerap ditemui saat itu. Satu per satu rangkaian upacara dilaksanakan, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan  Lurah Cipayung yang lengkap mengenakan seragam aparatur beserta dengan topi hitam yang melekat di kepala. Saat itu, Herman menjadi Pembina upacara didampingi seluruh jajaran guru serta Kepala SDN Cipayung 3, Hj Neni. Sebagai Pembina, dirinya tak lelah mengingatkan seluruh para murid untuk tidak menggunakan berbahan baku plastik. “Besok sampaikan ke orang tua di rumah ya. Bu kata Pak Lurah nggak boleh lagi bawa yang plastik, apalagi jajan yang pake plastik. Jadi mulai besok bawa bekel sama tempat minum, itu wajib ya,” ungkap Lurah disambut tepuk tangan dan sorak sorai murid. Herman pun tersenyum kecil melihat prilaku seluruh anak murid. Ternyata himbauan tersebut juga berlaku untuk para guru dan seluruh jajaran SDN Cipayung 3. Herman justru menegaskan sejatinya guru yang memberikan contoh. Meski dibawah matahari yang menyorot kepala, dikatakan Herman kesuksesan ini semua dinilai dari para guru yang mendidik muridnya sebab guru harus memberi contoh setiap saat, terlebih harus terus merangsang anak-anak agar dengan cepat menjalankannya. “Selain guru. Orang tua murid juga sangat penting, makanya anak-anak jangan lupa sampaikan ini ke ibu atau ayah ya. Kalau dari keluarganya minim kesadaran soal pengurangan plastik tentu tidak akan berjalan program ini,” papar Herman. Sambutan usai diberikan. Prosesi upacara SDN Cipayung 3 akan segera usai. Pemimpin upacara melangkah dengn badan tegap menuju Pembina, melaporkan upacara telah selesai dan pasukan siap dibubarkan. “Bubarkan,” pungkas Herman, kata terakhir saat menyudahi upacara tersebut. (arn)

Tags

Terkini