SUKSES : Owner sirup belimbing wuluh, Meliyarta saat mengikuti Gelar Produk UMKM di halaman kantor Walikota Depok, Kamis (14/11). FOTO : LULU/RADAR DEPOKMeliyarta berhasil membuat aneka minuman dari belimbing wuluh yang selama ini jarang dilirik masyarakat. Bahkan, setelah dua tahun concert menekuni minuman dengan merek dagang Si Wuluh, omsetnya per bulan mencapai Rp10 juta.LAPORAN : Lutviatul FauziahRADARDEPOK.COM- Meliyarta warga Perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Blok G4 No.21 mengaku risih tiap melintasi jalan di sekitar rumahnya. Pasalnya, banyaknya pohon belimbing wuluh yang buahnya jatuh berceceran, mengotori lingkungan. Bahkan, ketika terinjak, tidak jarang membuat orang terpeleset.
“Lokasi rumah saya banyak pohon belimbing wuluh yang berbuah lebat. Karena jarangnya masyarakat yang mengambil. Dengan sendirinya, buah tersebut jatuh berhamburan hingga membuat kotor jalan. Jujur hal tersebut pastinya bikin risih,” kata Meliyarta.
Tak berdiam diri saja, ibu dua anak tersebut memutar otak dan mencari jalan keluar agar kerisihannya dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setelah mendapat inspirasi, terciptalah ide membuat sebuah minuman berbahan dasar belimbing wuluh.
“Saya berusaha untuk tidak mengeluh dengan kotornya jalanan. Walaupun saya ibu rumah tangga, saya berusaha untuk mencari jalan keluar. Hingga saya menemukan ide untuk membuat sebuah minuman berbahan dasar belimbing wuluh,” ucap Meliyarta.
Tak hanya itu, wanita berusia 47 tahun ini juga mengungkapkan bahwa, ikon Depok adalah belimbing, tetapi hanya belimbing dewa saja yang terkenal dan dibuat berbagai olahan. Untuk itu, dirinya membuat berbagai minuman dari belimbing wuluh dan belimbing dewa.
Produksi pun dimulai dengan alat-alat sederhana, dan belimbing wuluh yang diambil di sekitar rumahnya. Banyaknya halangan dan rintangan melanda, membuatnya patah semangat hingga terciptalah sirup, selai, sari pati dan minuman kemasaan berbahan belimbing ala Meliayarta.
“Pasti banyak halangannya. Tapi saya tidak menyerah. Saya percaya dengan niat dan cara yang baik, pasti akan direstui Tuhan,” ucapnya terharu.
Perjuanganya pun membuahkan hasil. Dalam sebulan ia dapat mengantongi omset hingga Rp10 juta. Yang membuatnya terheran-heran. Hal tersebut hanya dimulai dengan sebuah alasan untuk mengubah sesuatu yang tidak berguna menjadi bernilai. Dibantu dua pegawainya, Meliyarta terus berusaha untuk mengembangkan usahanya.
Dalam seminggu, ia memproduksi hampir setiap hari dan sekali produksi Meliyarta menggunakan kurang lebi 10 Kg belimbing wuluh. Meliyarta mempercayai segala ciptaan Tuhan memiliki manfaat. Termasuk mengolah belimbing wuluh menjadi minuman niknat dan berkhasiat bagi tubuh.
“Saya sangat percaya setiap mahkluk memiliki kegunaan. Dan saya bersyukur saya mampu mengolah belimbing wuluh yang terabaikan masyarakat menjadi minuham sehat dan juga enak rasanya,” ucapnya dengan mata berbinar-binar. (*)Editor : Pebri Mulya