BANTUAN : Simbolisasi pemberian buku tabungan dan ATM bagi penerima PKH, di aula Kantor Kelurahan Sukatani, Tapos, Kamis (6/2). FOTO : LULU/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, TAPOS – 124 warga Kelurahan Sukatani, Tapos menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Kemarin, (6/2), mereka menerima buku tabungan dan kartu ATM di aula kantor kelurahan setempat.
Lurah Sukatani, Cahyanto mengungkapkan, untuk masyarakat yang mendapatkan bantuan sudah berdasarkan proses verifikasi tim pendamping PKH untuk Kecamatan Tapos.
Sehingga, ia berharap, 124 KPM itu memang benar-benar memenuhi kriteria yang dibutuhkan serta tepat sasaran.
“Jangan sampai, ada orang yang sudah tidak seharusnya mendapatkan bantuan tetapi karena ada kedekatan dengan tim maka akhirnya dapat,” ucapnya kepada Radar Depok.
Ia mengungkapkan, walaupun Sukatani merupakan penduduk terbanyak di Kecamatan Tapos, tetapi penerima PKH bisa terbilang tidak tinggi. Hal ini, kata dia, wilayahnya memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Kecamatan Tapos.
“Itu mungkin salah satu yang membuat Sukatani tidak terlalu banyak penerima bantuan walalupun dengan penduduk terbanyak,” ungkapnya.
Cahyanto berpesan, bagi penerima bantuan PKH agar dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan peruntukannya.
“Karena pernah ada kejadian di luar Sukatani, yang menggadaikan ATM nya, sehingga saya berharap disini jangan sampai terjadi hal-hal yang seperti itu. Serta kartu harus disimpan dengan baik dan jangan diberikan kepada siapapun,” pungkasnya.
Sementara, Koordinator PKH Kecamatan Tapos, Dwi Prasetyo Nugroho menjelaskan, bantuan PKH tersebut terdiri dari empat tipe kelompok yang diperuntukan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
“Yang pertama bagi lansia usia di atas 70tahun, ibu hamil, ibu yang memiliki balita dan anak sekolah serta penyandang disabilitas. Dana yang kita berikan pun sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk bantuan PKH ini akan turun setahun tiga kali, dan mendapatkan juga untuk pembelian sembako.
“Jadi setelah ATM diberikan, belum langsung bisa digunakan harus menunggu aktif dalam beberapa hari kedepan. Nantinya juga akan ada saldo yang masuk yang diperuntukan untuk membeli bahan pokok di tempat yang sudah ditetapkan,” tuturnya.
Ia pun mengimbau, bagi KPM yang kondisinya tidak memungkinkan untuk mengambil kartu ATM sendiri, dapat diwakilkan oleh pihak keluarga terdekat.
“Karena, kemarin sampai ada yang di gendong karna sudah lanjut usia. Untuk yang seperti itu, pihak pendamping memfasilitasi home visit. Jadi kita yang datengin langsung untuk memberikan tanpa harus datang ke Kelurahan,” pungkasnya. (rd)Jurnalis : Lutviatul Fauziah (IG : @lutviatulfauziah)Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)