Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji.
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Skenario Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal, dinilai Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji masih perlu kajian lebih lanjut. Lebih-lebih untuk membuka sekolah atau melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Selain itu, pemerintah harus bertanggungjawab dalam pemenuhan fasilitas dan pengawasan terkait protokol kesehatan.
“New normal ini kan sebenarnya kan PSBB juga ya, tapi lebih dilonggarkan. Kami di Komisi X masih berat sekolah dibuka, termasuk PPDB,” tutur Nuroji kepada Radar Depok.
Sebab, lanjut Wakil Rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat 6 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini, para siswa, khususnya anak-anak masih belum paham dan disiplin untuk memberlakukan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
“Masih lari sana, lari sini, kan mereka belum paham terkait bahaya dari Virus Korona dan cara penularannya,” lanjut Nuroji.
Kemudian, kata politikus Gerindra ini, pihak sekolah pun belum tentu siap menyiapkan sejumlah fasilitas sesuai protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19.
“Kalau PPDB, tidak harus datang, karena masih bisa sistem pendaftaran online,” papar Nuroji.
Suami dari Rezky M. Noor ini menyarankan, syarat untuk dunia pendidikan, boleh dilonggarkan untuk masuk sekolah. Tapi, pemerintah harus bertanggungjawab dalam pemenuhan fasilitas dan pengawasan terkait protokol kesehatan.
“Jangan seperti pembagian sembako, orang disuruh diam di rumah tapi tidak diurusin sembakonya. Sekolah juga begitu, jangan disuruh masuk terus protokol kesehatannya tidak maksimal, tidak bisa mengarahkan muridnya, muridnya juga tidak sadar akan bahaya Covid-19,” katanya.
Saat ini, Nuroji mengungkapkan, banyak anak-anak yang tidak mengerti dan disiplin terhadap protokol kesehatan untuk menghindari terpapar Covid-19. Sebab, orang tuanya sendiri tidak memberikan contoh kepada mereka.
“Saya pernah belanja di satu toko, saya pikir aman karena toko bukan pasar. Tapi di sana orang berkerumun dan ramai belanja bawa anak. Saya pakai masker dan sarung tangan, orang-orang ada yang tidak mengenakan masker, ambil barang dan lainnya. itu masih banyak,” ungkapnya.
Karenannya, Nuroji menambahkan, mengerikan jika sekolah dibuka kembali, tapi masih banyak yang abai terhadap protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.
“Makanya, sekolah tidak bisa dibuka sekarang menurut saya. Siap tidak gurunya mengawasi seluruh muridnya. Jangan sampai jadi kluster penularan baru,” ucap Nuroji.
Pemberlakuan new normal di bidang pendidikan masih perlu pengkajian lebih lanjut. Nuroji masih mempertanyakan pemberlakuan kebiasaan baru di sekolah bisa dilaksanakan dengan baik.
“Sekarang di tiap kelas ada berapa siswa, apakah penerapan jaga jarak bisa dilaksanakan dengan membatasi jumlah siswa dalam satu kelas. Jika ada pembatasan siswa dalam satu kelas, maka yang sebagian siswa akan dikemanakan,” pungkas Nuroji. (rd/cky)Jurnalis : Ricky JuliansyahEditor : Pebri Mulya