MENGINGATKAN : Panit Reskrim Polsek Beji, Sarwo Edi Nugroho (berdiri). FOTO : ISTIMEWAMemiliki pengalaman pernah diisolasi bukanlah suatu yang menyenangkan. Tidak bisa kontak langsung dengan siapa-siapa. Keluarga, apalagi masyarakat. Rasa khawatir, putus asa, takut ajal menjemput bagian secuil pengalaman warga di masa Pandemi Covid-19 (Virus Korona).Laporan : Junior WilliandroRADARDEPOK.COM - Namanya Sarwo Edi Nugroho. Dia seorang polisi. Saat ini, ia berdinas di Polsek Beji sebagai Panit Reskrim. Resah yang ia rasakan selama pandemi korona, acapkali membuatnya sulit berpikir tenang. Wajar saja, karena ia bertugas di lapangan. Kerap bertemu orang banyak. Khawatir tertular.
Kecamuk di dalam diri, kemudian ia tuangkan lewat jalan seni. Musik. Lahirlah lagu berjudul ‘Doa Dalam Sujud’. Dalam prosesnya, ia dibantu Na’am Band bersama grup gambus ternama : Debu.
"Memang lagu ini juga berawal dari pengalaman pribadi saya. Lewat lagu ini ada pesan yang ingin kita sampaikan di masa pandemi ini," katanya.
Lagu ini, juga dilatarbelakangi perjuangan Polri bersama tim Gugus Tugas Covid-19. Virus mematikan yang dihadapinya, tentu buka perkara sepele. Ibarat melawan musuh tidak terlihat.
"Makanya dalam kondisi itu, kami tidak bisa menghindari dan hanya berharap jika kematian menjemput hanya kasih sayang-Nya dalam semangat pengabdian," paparnya.
Ia menambahkan, respon masyarakat sangat positif saat ditayangkan di YouTube dan media sosial lainnya. Seperti dari Kapolsek Beji, Kompol Fatimah yang menyambut baik lagu tersebut.
Bahkan dari salah satu grup Debu, sampai meneteskan air mata saat mendengar lirik lagu yang dibawakannya. "Kita berharap melalui lagu ini masyarakat bisa taat mengikuti aturan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya. (*)Editor : Pebri Mulya