KERING : Ketua RT2/1, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Masyhuri Slamet saat mengambil air di sumur miliknya yang mengalami kekeringan, Selasa (2/9). FOTO : DICKY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Kemarau panjang yang melanda wilayah Kota Depok memberikan dampak cukup besar. Akibatnya, sejumlah sumur masyarakat mengalami kekeringan, sehingga kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ketua RT2/1 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Masyhuri Slamet mengatakan, kekeringan diwilayahnya sudah terjadi sejak empat bulan yang lalu. Hal itu dikarenakan kemarau panjang sehingga debit air tanah dilingkungannya sudah menyusut.
“Sekitar 10 rumah di lingkungan kami termasuk saya sudah mengering airnya,” ujar Masyhuri Slamet, Selasa (2/9).
Pria berkaca mata tersebut menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan hidup, Masyhuri Slamet menggunakan dua sumur, yakni sumur timba dan sumur pompa menggunakan mesin. Namun, kedua sumur tersebut telah sedikit airnya, sehingga apabila mengambil air di dalam sumur, harus menunggu sekitar empat jam baru ada air kembali.
Masyhuri mengungkapkan, sementara masyarakat di sekitar rumahnya yang mengalami kekeringan, guna mendapatkan air harus mengambil di Musala Al Aliyu. Di Musala tersebut sumber air tidak mengalami kekeringan, jadi dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar Musala.
“Masyarakat ada yang mengambil air menggunakan galon dan derigen,” terang Masyhuri Slamet.
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Masyitoh (45) menuturkan, telah mengalami kekeringan selama dua bulan. Hal itu disebabkan air di dalam sumur milikinya terkadang tidak mengeluarkan air. Untuk memenuhi kebutuhan, Masyitoh terpaksa membeli air isi ulang untuk keperluan cuci piring, cuci pakaian maupun mandi.
KERING : Ketua RT2/1, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Masyhuri Slamet saat mengambil air di sumur miliknya yang mengalami kekeringan, Selasa (2/9). FOTO : DICKY/RADAR DEPOK
Masyitoh berharap, kemarau yang terjadi saat ini merupakan kemarau terpanjang dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, sumur mesin miliknya tidak mengalami keringan walaupun air yang didapat cukup sedikit. Untuk mendapatkan air kembali, Masyitoh ingin menggali kembali sumur untuk mendapatkan air guna memenuhi kebutuhan.
“Mau bagaimana lagi, buat dapat air saya harus menggali lagi,” tutup Masyitoh. (rd/dic)Jurnalis : Dicky Agung PrihantoEditor : Pebri Mulya