KREATIF : Anggota Komunitas Ecovillage ‘menyulap’ popok bekas menjadi pot bunga cantik dengan berbagai pola. FOTO : ISTIMEWAPenumpukan sampah setiap hari menjadi permasalahan tersendiri di setiap kota, termasuk Depok sendiri. Daur ulang sampah menjadi barang barang unik, inovatif dan menghasilkan adalah salah satu kunci dalam mengurangi limbah di masyarakat.Laporan: Daffa Andarifka SyaifullahRADARDEPOK.COM - Kreativitas tanpa batas. Inilah yang tercermin dari kegiatan salah satu komunitas yang ada di Depok. Sejumlah pemuda turut aktif dalam proses kreatifnya. Lokasinya di salah satu rumah dengan beranggotakan 10 orang pemuda.
Minggu pagi, sejumlah pemuda tampak sibuk dengan kantong kresek berisikan limbah popok bekas dari warga sekitar. Aroma tak sedap muncul dari dalam kumpulan kantong.
Puluhan keresek tersebut dikumpulkan oleh komunitas Ecovillage untuk disulap menjadi suatu kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
Popok sekali pakai menjadi salah satu pilihan praktis para orang tua yang memiliki anak bayi atau balita. Tak hanya balita, orang lanjut usia juga memakai barang tersebut. Saking praktisnya, kerap ditemukan limbah popok bekas dimana-mana, baik di aliran sungai, di pinggir jalan raya dan merusak ekosisitem.
Limbah popok bekas juga dikenal tak ramah bagi lingkungan. Namun tidak dengan komunitas yang berada di perumahan elite Cluster Acacia, Grand Depok City, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, ini.
Kegiatan positif nan kreatif ini rutin digalakkan oleh Komunitas Ecovillage, dan menghasilkan puluhan pot per harinya.
"Kegiatan ini rutin kami lakukan sebagai bentuk kecintaan akan menjaga lingkungan dari limbah yang sulit diurai. Sehari kami bisa mengasilkan 20 hingga 25 pot," ujar Ketua Komunitas Ecovillage, Endah Kusdiarwanti kepada Radar Depok, Minggu (08/11).
KREATIF : Anggota Komunitas Ecovillage ‘menyulap’ popok bekas menjadi pot bunga cantik dengan berbagai pola. FOTO : ISTIMEWA
Beragam pot hias cantik pun dihasilkan, dengan warna-warni yang menarik siapa saja untuk mengoleksi barang daur ulang limbah tersebut. Satu pot cantik ini memiliki harga yang relatif lumayan terjangkau
"Per harinya kami bisa memproduksi 20 pot sampai 25 pot dengan bermacam-macam warna dan pola dan satu pot kami jual seharga Rp15 - Rp20 ribu," pungkasnya. (rd/cr2)Jurnalis : Daffa SyaifullahEditor : Pebri Mulya