RADARDEPOK.COM, PANCORANMAS – Orang tua siswa SMP/SMA Bintara menuntut pihak sekolah untuk bisa bersikap transparan, soal uang study tour anak-anaknya. Uang sudah disetor, sementara akibat Covid-19, kegiatan tersebut urung dilaksanakan.
Kuasa orang tua siswa, Taty Wahyuni Oesman menuturkan, rencananya study tour akan menuju Bali. Proses pemungutan uangnya sudah dilangsungkan sejak Januari 2020. “Kami hanya menuntut itu saja. Menuntut transparansi pengembalian uang,” ungkapnya kepada Radar Depok, Rabu (17/3).
Pihak sekolah, kata Taty, memang mengembalikan. Hanya saja, cuma 30 persen atau senilai Rp 1.325.000. “Itu pun dialihkan untuk pembayaran SPP April-Mei, dari jumlah biaya study tour Rp 3.950.000 per siswa. SMP satu kelas, SMA dua kelas,”
Masih kuasa hukum orang tua siswa, Herman Dionne, berharap, pihak Disdik Kota Depok bisa memfasilitasi upaya mediasi agar persoalan ini tidak berlarut. “Saya juga berencana akan bertolak ke Bandung untuk pula bertemu dengan Disdik Jawa Barat,” tukasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak yayasan ataupun sekolah tersebut belum bisa dimintai keterangan. “Semuanya lagi tidak ada. Saya kurang tahu. Pihak yayasan, kepsek semuanya enggak ada, berangkat semua lagi rapat di pusat,” singkat Yudi, security yang ditemui di gerbang utama sekolah. (rd/jun)