RADARDEPOK.COM, SAWANGAN – Memperingati hari jadi ke 22 Kota Depok, yang diperingati setiap 27 April, seluruh pegawai kantor Kecamatan Sawangan kompak mengenakan baju pangsi (baju adat khas Betawi). Lengkap dengan selempang dan peci, sedangkan untuk perempuan mengenakan pakaian kebaya.
Plt Camat Sawagan, Fery Birowo menceritakan, Depok yang resmi menjadi kota mandiri pada 27 April 1999, sebelumnya berada di bawah pemerintah daerah Kabupaten Bogor. Namun, kini Depok menjadi daerah otonomi yang memiliki kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan masyarakat atau kepentingan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya.
Fery mengungkapkan, saat resmi menjadi Kota Administratif tahun 1999, Fery sudah berprofesi seabgai Aparatur Sipil Negara (ASN), dan bertugas di Depok. “Saat itu saya pernah di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan dinas lainnya,” kenang Fery, Selasa (27/4).
Fery menilai, Depok sudah maju sangat pesat sekali, mulai dari pelayanan publik, pendidikan, pelayanan kesehatan dan lainnya, bahkan sarana dan prasarana masyarakat disediakan seperti alun-alun hingga taman.
“Ini membuktikan bahwa Depok maju dan berkembang, tidak hanya pembangunan fisik termasuk pertumbuhan penduduk,” ujarnya.
Sebagai aparatur pemerintah, Fery mengajak masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Sawangan dan umumnya di Kota Depok untuk mendukung program pemerintah yang diatur dalam Peraturan daerah, seperti tidak boleh membuang sampah sembarangan, karena bisa disanksi.
Kemudian sekarang ini agar bisa merealisasikan program 100 ribu biopori yang dicananangkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.
“Lubang biopori itu berfungsi sebagai resapan, sehingga saat kemarau bisa menjadi cadangan air. Selain itu, tidak lupa untuk melakukan aksi tanam pohon meski areal terbatas, karena pepohonan memiliki manfaat besar dalam kehidupan,” pungkasnya.(rd/dra)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Junior Williandro