RADARDEPOK.COM, RATU JAYA – Pandemi Covid-19 memang menjerat semua lini perekonomian. Daya beli masyarakat menurun. Banyak sektor usaha yang akhirnya gulung tikar.
Namun demikian, tetap ada secercah harapan. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Depok tetap bergeliat. Bahkan mampu menopang ekonomi keluarga. Salah satunya yang diperlihatkan kaum ibu di Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung.
BERKARYA : Ibu-ibu di UMKM Ratu Jaya mampu berkarya membuat lilin aromaterapi. JUNIOR/RADAR DEPOK
Untuk tetap survive di era Covid-19, mereka coba membuat lilin aromaterpi untuk dijual. Pembina KUMKM Ratu Jaya, Rahmayuli Saleh mengatakan, setiap bulannya selalu ada pelatihan untuk membuat produk. Apapun itu.
“Kebetulan kali ini, mendapat pelatihan untuk membuat lili aromaterapi,” ungkapnya kepada Radar Depok.
Ia menuturkan, pelatihan seperti sangatlah bagus. Mampu mendorong ibu-ibu yang biasanya tidak berkegiatan, kini mengharuskan berkarya untuk membuat sesuatu. “Dari pelatihan ini, nantinya akan diajarkan ke tiap-tiap anggota, sehingga mampu memproduksi sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut, beber dia, pelatihan kali bekerjasama dengan PT Kirana Mitra Abadi (CSR), sebagai pihak yang menyediakan bahan baku lilinnya.
Dia menerangkan, saat ini produksi baru sedikit. 10 per hari. Tapi dari pelatihan ini, diharapkan mampu mendorong perkembangan produksi, sampai cara pemasaran yang baik. Pihaknya marasa, pangsa pasar lilin aromaterapi cukup bagus. Mengingat, kondisi sulit saat ini yang membuat banyak orang stres.
“Menghirup lilin tersebut, setidaknya bisa menimbulkan efek rileks,” tutur dia.
Dirut PT Kirana Mitra Abadi, Edo Lesmana mengatakan, perusahaannya merupakan rekan dari PT Pertamina. Pihaknya tentu mendukung perkembangan UMKM. “Harapannya tentu memberdayakan UKM lilin. Yang kedua, memberi akses kepada UKM lilin untuk mendapatkan bahan baku secara lebih baik,” tuturnya.
Dia menerangkan, kalau bakan baku tetap beli, namun untuk latihan diberi gratis. Untuk produksi kedepannya, supaya tidak sulit mendapatkan bahan baku atau tidak mendapatkan harga yang tinggi, pihaknya akan membuka akses.
“UKM itu tulang punggungnya ekonomi. Pemerintah juga sudah tahu. Apalagi di era pandemi seperti saat ini. UKM ini diharapkan bisa menjadi menciptakan satu platfrom ketahanan ekonomi nasional,” pungkasnya. (rd/jun)