satelit

Konsumen SPBU Tanah Baru Depok Kena Sindrom Panic Buying

Jumat, 2 September 2022 | 08:49 WIB
MENUNJUK : Pegawai SPBU Alternatif Tanah Baru saat menunjukkan harga bahan bakar Pertalite, Kamis (1/9). ALDY RAMA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax dan Solar membuat masyarakat terkena sindrom panic buying dan rela mengantre. Terutama pengendara motor, di SPBU Alternatif Tanah Baru, Jalan Tanah Baru, No.10, RT2/5 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji.


Antrean panjang pun tak terelakkan, sekitar 500 meter masyarakat rela mengantre demi mendapatkan bahan bakar yang diinginkan. Lonjakan penjualan dan konsumen pun meningkat begitu drastis sejak 26-31 Agustus.


Supervisor SPBU Alternatif Tanah Baru, Abdilah Nopriansyah mengatakan, banyak masyarakat yang panic buying, karena mendengar kabar akan ada kenaikan harga pada beberapa bahan bakar, hingga SPBU Alternatif Tanah Baru dipadati konsumen sejak 26 hingga 31 Agustus lalu.


“SPBU ini mulai padat sejak 26 Agustus. Kabarnya juga setiap SPBU dipadati konsumen, kemungkinan karena ada kabar mengenai kenaikan harga pada beberapa jenis bahan bakar pada awal September,” ucap Abdilah Nopriansyah kepada Radar Depok, Kamis (1/9).


Abdilah mengungkapkan, isu kenaikan bahan bakar yang akan naik tersebut adalah Pertalite, Pertamax, dan Solar.


“Bahkan sampai ada kabar bahwa harga Pertalite akan naik Rp10 ribu, Pertamax Rp16 ribu, dan Solar Rp7.200,” ungkapnya.


Karena kabar tersebut, lanjut Abdilah, masyarakat yang ada berbondong-bondong memadati SPBU Alternatif Tanah Baru. Malam puncaknya terjadi pada tanggal 30 dan 31 Agustus. Bahkan, pihak kepolisian dari Polsek Beji pun datang guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.


“Rata-rata konsumen pada hari biasa sekitar 3.000-4.000 orang. Sejak mendapat kabar kenaikan harga tersebut, konsumen bahkan dapat melonjak hingga dua kali lipat. Mencapai 7.000-8.000 konsumen, dan biasanya pembeli mulai padat sejak pukul 15:30 WIB,” jelasnya.


Abdilah melanjutkan, penjualan pun meningkat, dari yang biasanya per harinya 13-14 Kilo Liter (KL) menjadi 16-20 KL. Konsumen pun yang mengantre diperkirakan sepanjang 500 meter, bahkan sampai ke pinggir jalan.


“Biasanya kami tutup pada pukul 21:30. Tapi, karena konsumen yang begitu ramai kami sudah prepare untuk tutup dari pukul 21:00. Bahkan, ada konsumen yang bandel, ingin masuk lewat pintu keluar SPBU, namun kami larang,” ucap Abdilah. (ama)


GRAFIS :


Tentang :





  • Isu kenaikan harga bahan bakar




  • Lonjakan konsumen dan penjualan

Halaman:

Tags

Terkini