RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya mencapai wilayah bebas buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) 100 persen. Untuk itu, tahun ini sebanyak 22 kelurahan dan 11 Kecamatan di Kota Depok mengikuti deklarasi Open Defecation Free (ODF) di aula teratai Gedung Balai Kota Depok.
Laporan : Andika Eka Maulana
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS/Open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. BABS/Open defecation adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak – semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Dalam Hal ini, intervensi Pemkot Depok salah satunya dengan menyelenggarakan upaya kesehatan lingkungan yang bersih dan sehat melalui strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), terdiri dari lima pilar, yaitu Stop BAB Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
pihaknya akan terus melakukan pengawasan kepada seluruh wilayah yang sudah mendeklarasikan ODF. Pengawasan akan dilakukan bersama Puskesmas, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) hingga PKK.
kegiatan deklarasi ini menjadi sangat strategis karena dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Yaitu peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yang ditandai oleh menurunnya angka kematian dan menurunnya prevalensi stunting di Kota Depok.
Lurah Jatijajar, Mujahidin akan mengandeng pihak ketiga untuk menyukseskan target Depok 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan (BABS) di tahun 2023. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik usaha dan perusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya agar dapat membantu pembuatan septic tank.
Mujahidin mengatakan, berdasarkan verifikasi lapangan terakhir, dari 115 rumah yang belum ODF, 90 rumah mendapatkan bantuan pembuatan septic tank dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Sedangkan, sisanya dianggap mampu untuk membuat septic tank.
"Sisanya ini yang perlu kita intervensi dan kita pastikan membuat septic tank agar Depok bisa 100 persen ODF di 2023," ujarnya.
Dijelaskannya, untuk Jatijajar semua sudah mempunyai jamban atau toilet, hanya pembuangannya masih ada yang ke kali. Diharapkan, dengan bantuan perusahaan sekitar dapat membuatkan septic tank yang tidak mendapatkan bantuan.
Dikatakan Mujahidin, rumah yang belum ODF paling banyak di RW 02 dan 05. Sebab, daerah tersebut dilintasi kali.
"Untuk yang 90 akan selesai akhir tahun ini dan yang lainnya kami optimis sebelum November 2023 juga sudah selelai. Tentunya dengan peran serta seluruh stakholder yang ada di Jatijajar," pungkasnya. (*)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Arnet Kelmanutu