Sebagai negara dengan mayoritas Islam, tentu pergelaran Maulid Nabi Muhammad sebagai salah satu hari besar umat muslim banyak digencarkan dengan berbagai perhelatan, salah satunya yang digelar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Mampang Depok.
Laporan : Aldy Rama
RADARDEPOK.COM - Maulid Nabi Muhammad adalah tradisi umat Islam dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini biasanya dilaksanakan setiap bulan Rabiulawal, tahun Hijriah. Oleh karena itu, atas dasar rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Maka MI Nurul Huda Mampang,
Pancoranmas Depok memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kepanitiaan maulid dibentuk oleh guru dan orang tua siswa yang menjadi Koordinator Kelas (Korlas), dari kelas 1 hingga kelas 6.
Ketua Panitia Pelaksana, Yuli memaparkan bahwa pelaksanaan maulid ini merupakan salah satu program Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang dituangkan dalam kurikulum sekolah.
Pelaksanaan sebenarnya rutin setiap tahun, namun pelaksanaan maulid nabi yang bergelar tersebut baru dilaksanakan lagi setelah 2 tahun tertunda karena Pandemi Covid-19.
“Tema acara berupa meneladani akhlak Rasulullah sebagai bekal pribadi yang unggul prestasi dan berkarakter. Alhamdulillah hampir semua tamu undangan pada hadir, yang tediri dari yayasan, siswa, orangtua siswa, tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Semua perhelatan dilakukan dalam rangka meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai umat muslim. Hal tersebut sangat penting agar tidak salah arah atau tersesat, Yuli juga mengatakan, bahwa membangun jasmani dan rohani dengan keilmuan harus dibarengi dengan keilmuan agama.
“Pembangunan tempat Ibadah tidak boleh diabaikan, agar lebih nyaman dalam menuntut ilmu, saat ini, MI Nurul Huda sedang berlangsung pembangunan tambahan ruang kelas baru meskipun belum tuntas dikarenakan anggaran yang terbatas. Oleh karena itu, kami mohon kepada seluruh warga serta masyarakat untuk peduli memberikan sumbangsih dalam pelaksanaan pembangunan ini,” ucapnya.
Rasa peduli masyarakat terbilang direspon dengan baik, karena banyak masyarakat yang hadir membantu beberapa pembangunan yang sedang berlangsung di MI Nurul Huda.
“Alhamdulillah saat ini kami sudah mendapatkan bantuan dari orang tua siswa sekitar Rp5 juta, untuk melanjutkan pembangunan yang sempat terhenti. Harapan selanjutnya, pembangunan ruang kelas baru dapat terselesaikan dengan secepatnya, dan semua siswa menjadi manusia yang berahklakul karimah,” ungkapnya senang.
Acara ditutup dengan doa oleh Ustadz Abdul Hamid, sebagai salah satu pengurus yayasan yang mewakili Ketua Yayasan, Ustadz Mashud. Penutupan acara berlangsung sangat antusias, anak-anak mendengarkan dengan begitu fokus pada acara inti. Yakni cerita sejarah salah satu kejadian saat Raja Namrud yang ingin menghancurkan kakbah dihalau oleh serangan burung ababil.
“Sebelumnya, anak-anak yang hadir beberapa diantara mereka menampilkan kreasi-kreasi, seperti hapalan surat-surat pendek, doa sehari-hari dan marawis,” demikian Yuli. (*)
Editor : Ricky Juliansyah