satelit

Rangkapanjaya Depok Upayakan Zero TB dan HIV

Kamis, 27 Oktober 2022 | 18:40 WIB
PAPARAN : Narasumber dalam kegiatan penanggulangan TB dan HIV di aula Kelurahan Rangkapanjaya Kota Depok, Kamis (27/10). ALDY RAMA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Berupaya menurunkan bahkan menghilangkan angka penyakit Tuberkulosis (TB) dan HIV, di Kelurahan Rangkapanjaya, Pancoranmas Kota Depok. Kamis (27/10), aparatur kelurahan mengadakan kegiatan penanggulangan TB dan HIV di aula kelurahan.

Narasumber sekaligus anggota Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia Kota Depok, Gunawan Hasan mengungkapkan, salah satu penanggulangan TB dilakukan melalui peran kader untuk pencegahan serta penanggulangan TB di masyarakat. “Karena pesoalan TB tidak bisa diserahkan kepada medis saja, peran dan serta masyarakat harus dari elemen masyarakat harus ikut serta dalam hal ini,” ucapnya kepada Radar Depok, Kamis (27/10).

Hasan mengatakan, kader-kader yang ada merupakan salah satu ujung tombak yang nantinya dapat menyampaikan apa yang sudah diberikan kepada masyarakat. “Agar mindset kader terbuka, sehingga mau berperan optimal dan yang paling penting itu bagaimana kader untuk bisa mengajak masyarakat mengubah stigma terhadap pasien TB,” tuturnya.

Kendala terbesar dari penanggulagan TB ini, lanjut Hasan adalah stigma masyarakat. Karena masih banyak orang yang menstigma pasien TB, sehingga pasien tidak berani untuk speak up.

”Sementara penyakit ini merupakan penyakit yang berpotensi menular, kepada 10 hingga 20 orang di sekitarnya. Jika pasien yang mengalami penyakit TB speak up, kami bisa mengambil langkah prefentif dan kuratif,” jelasnya.

Hasan menjelaskan, terdapat beberapa tindakan untuk mencegah TB. Diantaranya pola hidup bersih dan sehat, makan teratur, rajin berolahraga hingga ventilasi rumah yang paling penting. Karena kuman yang menyebabkan TB bisa bertahan hingga delapan jam di udara lembab.

“Jadi kalau rumah seseorang lembab, potensi untuk terkena penyakit TB sangat tinggi. Sedangkan, kuman yang menyebabkan TB itu dapat bertahan dua jam saja di bawah sinar matahari,” ungkap Hasan.

Hasan melanjutkan, untuk gejala seseorang yang mengidap TB, diantaranya batuk berdahak lebih dari dua pekan, sesak nafas, nafsu makan berkurang dan berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan sesuat. Hal tersebut merupakan gejala-gejala umum yang biasanya terjadi pada pasien TB.

“Untuk menangani hal tersebut jika sudah terlanjur mengidap gejala TB, segera berobat ke Puskesmas terdekat. Ingat, pengobatan TB dari sabang sampai merauke gratis, yang merupakan salah satu program dari pemerintah,” jelasnya.

Hasan mengingatkan, jangan pernah ragu untuk berobat ke Puskesmas, karena obat Puskesmas dengan obat rumah sakit sama saja kualitasnya.

“Penyakit TB lebih dominan menyerang paru-paru, tapi bisa juga menular ke organ lain yang disebut ekstra paru. Misalnya ada TB kulit, tulang, meningitis, perut dan sebagainya. Angka kematian orang yang mengidap TB sangat tinggi, tapi tetap bisa disembuhkan,” ucap Hasan.

Di lokasi yang sama, pengelola program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Depok, Ramdani mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang dapat mencegah penyakit HIV. “Harus menghindari prilaku beresiko, seperti berhubungan seks yang beresiko dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril,” ungkapnya.

Kalau ada yang sudah terinfeksi, lanjut Ramdani, diharapkan untuk segera melakukan pengobatan di rumah sakit yang sudah bisa melayani penyakit tersebut, seperti RSUD Kota Depok, RS Hermina, RS UI dan RS Sentra Medika.

“Serta empat Puskesmas yang bisa melayaninya juga, antara lain UPTD Puskesmas Pancoranmas, Cipayung, Cimanggis dan Tapos,” jelasnya.

Sementara, Kasi Kemas Kelurahan Rangkapanjaya, Rini Kariani mengatakan, penanggulangan TB dan HIIV dilakukan selama tiga hari, dari 26 sampai 28 Oktober. “Sosialisasi yang dilakukan Kamis (27/10) dihadiri dengan mengundang perwakilan dari RW7 sampai RW12, mitra kelurahan serta unsur elemen masyarakat lainnya yang ditotalkan 60 peserta setiap harinya,” ucap Rini.

Rini mengatakan, tujuan diadakannya penanggulangan TB dan HIB untuk mengurangi bahkan menghilangkan kasus TB dan HIV yang ada di Kelurahan Rangkapanjaya.

“Yang kami ketahui data dari UPTD Puskesmas Rangkapanjaya Baru, tercatat seseorang yang mengidap TB ada 17 orang dan HIV 8 orang, yang sedang dalam masa pengobatan. Kami selalu berharap angka TB dan HIV di Kelurahan Ramgkapanjaya tidak ada, semua sehat dan dapat menikmati hidupnya dengan sehat,” tandasnya. (ama/rd)

Jurnalis : Aldy Rama 

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini