RADARDEPOK.COM - Revitalisasi Trotoar yang sedang dilakukan oleh jajaran Pemkot Depok, dan saat ini masih berlangsung, masih menimbulkan perdebatan di masyarakat, khususnya yang terdampak proyek tersebut.
“Adanya wacana tidak resmi yang disampaikan oleh beberapa orang yang akan memfungsikan trotoar setelah rampung, sebagai ajang kreativitas, seperti yang pernah ada di kawasan sudirman, atau dikenal dengan Citayam Fashion Week hendaknya memerlukan kajian yang lebih mendalam mengingat fungsi utama Trotoar adalah untuk para pedestrian, bukan untuk aktifitas lainnya, termasuk pengendara sepeda,” tutur Wakil Ketua Dewan Tanfidz PKB Kota Depok, Fahmi Khaidir kepada Radar Depok, Kamis (17/11).
Hal tersebut, kata Fahmi Khaidir, jangan sampai justru akan menimbulkan permasalahan yang lebih kompleks kedepannya, yaitu bergantinya fungsi utama trotoar, di mana mau dijadikan tempat tongkrongan yang berdampak terhadap kesemrawutan dan kebersihan ataupun problematika lainnya.
Kemudian, sambung dia, juga yang akhirnya menimbulkan penyalahgunaan fungsi utama trotoar lainnya, seperti sebagai tempat parkir kendaraan ataupun sebagai lintasan lawan arah kendaraan roda dua, yang tidak menutup kemungkinan akan menganggu aktifitas bisnis yang ada disekitar trotoar tersebut.
“Mengingat Depok sendiri sebenarnya sudah memiliki tempat yang bisa dijadikan wadah kreatifitas yaitu di Alun Alun GDC, yang dapat dimaksimalkan dalam penggunaannya,” katanya.
Figur yang bakal maju pada Pileg 2024 di Dapil Kota Depok 2 (Beji, Cinere, Limo) ini menegaskan, perlu kajian mengenai dampak positif dan dampak negatif terhadap wacana yang dikemukakan tersebut. Sehingga nantinya tidak terjadi lagi Polemik dalam masyarakat, yang tidak kunjung selesai.
“Apabila memang ada wacana tersebut, yang akan dijadikan sebagai ajang kreasi anak muda, hendaknya hanya ditempatkan pada titik tertentu dan dilakukan pengawasan yang ketat oleh jajaran yang terkait,” tegas Fahmi Khaidir.
Walaupun sebenarnya yang dibutuhkan bukanlah Trotoar yang Instagramable, namun ia kembali menegaskan, trotoar yang berfungsi sebagaimana mestinya.
“Trotoar yang dibangun dengan dana yang cukup besar, hendaknya memang difungsikan untuk hal yang bermanfaat bagi pedestrian dan tidak mengganggu aktifitas dari para pedestrian tersebut,” pungkasnya. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah