RADARDEPOK.COM-Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Kota Depok membagikan bakso secara gratis kepada warga di sejumlah titik pengungsian di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Terdapat sebanyak 1.500 porsi bakso yang disiapkan.

Laporan : Andika Eka Maulana

Bencana gempa dengan magnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11), menyebabkan puluhan ribu unit rumah rusak dan tercatat lebih dari seratus orang mengungsi baik yang ada di pengungsian terpusat maupun mengungsi mandiri.

Di antara warga yang mengungsi, terdapat sebagian warga Kota Depok yang turut tergugah menjadi relawan untuk membantu sesama warga Cianjur yang alami kesulitan. Salah satunya Papmiso membantu dengan memberikan 1.500 porsi bakso.

"Tujuan kami ke sini adalah ingin silaturahmi, ingin berbagi kebaikan peduli gempa Cianjur," ujar Ketua Papmiso Kota Depok, Markiat, kepada Harian Radar Depok.

Dirinya mengatakan, tiga titik yang disambangi yaitu Kampung Buniaga, Kampung Maleber, dan Posko Tim Depok Peduli Gempa Cianjur. Sebanyak delapan orang dilibatkan untuk menyajikan bakso kepada para pengungsi.

"Pada hari ini kami hadir bersama tim kami ada delapan orang, dengan membawa 1.500 porsi bakso yang kami sajikan dan kami layani langsung. Kami juga membawa bantuan berupa pakaian layak pakai untuk dewasa dan anak-anak," jelasnya.

Dia berharap, dengan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat Cianjur yang tertimpa musibah. Ia juga mendoakan agar bencana tersebut dapat segera berlalu sehingga warga dapat kembali beraktivitas dengan normal.

"Kita dari Papmiso Kota  Depok selalu peduli, semoga bencana ini segera berlalu dan warga bisa segera beraktivitas dengan normal kembali," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Ciherang, Acep Haryadi mengapresiasi bantuan yang diberikan Papmiso Indonesia Kota Depok. Imbuhnya, bantuan ini sangat berarti bagi warganya.

"Baksonya luar biasa enak, bakso depok luar biasa saya baru merasakan nih, lezat pokoknya," tutupnya. (*)

Jurnalis : Andika Eka

Editor : Arnet Kelmanutu